Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Kecam Keanggotan Palestina di UNESCO

Kompas.com - 01/11/2011, 11:33 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com -  Para pejabat Israel, Senin (31/10/2011), mengecam keras keputusan 107 suara yang mengakui delegasi Palestina sebagai anggota ke-195 di Sidang Majelis Umum Organisasi Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Sebanyak 52 suara abstain dan 14 suara menolak dalam pemungutan suara yang diselenggarakan di markas besar organisasi itu di Paris. Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya menyebut keputusan itu sebagai sebuah langkah sepihak Palestina yang tidak akan membawa perubahan di lapangan tapi justru akan menghapus kemungkinan lebih jauh untuk mencapai kesepakatan perdamaian.

"Israel tidak boleh dipermainkan, dari waktu ke waktu, sebagai parasit Timur Tengah," kata Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, yang juga menentang langkah Palestina itu. Lieberman, berdasarkan siaran Radio Israel, menambahkan, rakyat Palestina harus membayar atas apa yang mereka kerjakan. Langkah-langkah sepihak itu harus menerima balasan yang jelas.

Palestina percaya pengakuan simbolis yang besar akan tetap membantu mereka dalam meraih kesempatan sebagai anggota penuh PBB sejak Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengajukan keanggotaan negaranya ke badan dunia itu, pada 23 September. Dengan mengutip pernyataan keempat anggota Kuartet Internasional untuk perdamaian Timur Tengah, yaitu AS, PBB, Uni Eropa, dan Rusia, agar kedua pihak kembali berunding secara langsung, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan langkah Palestina di UNESCO, serta langkah-langkah serupa di badan-badan PBB, sama saja dengan penolakan terhadap upaya masyarakat internasional untuk memajukan proses perdamaian.

AS menentang tindakan-tindakan sepihak, baik yang dilakukan Palestina atau Israel. "Tindakan hari ini akan mempersulit kemampuan kami untuk mendukung UNESCO," kata Wakil AS di UNESCO, David T Killion, kepada para wartawan setelah pemungutan suara berlangsung. "Sikap AS telah jelas mengenai perlunya penyelesaian dua-negara, tapi satu-satunya cara ialah melalui perundingan langsung dan tidak ada jalan pintas, inisiatif seperti hari ini sangat kontraproduktif," kata Killion.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel tersebut menyiratkan kemungkinan Israel mungkin tidak akan lagi melakukan kerja sama dengan UNESCO akibat pemungutan suara tersebut. "Terkait dengan keputusan penerimaan Palestina sebagai anggota tetap UNESCO, Israel akan mempertimbangkan langkah berikutnya untuk kerja sama yang sedang berlangsung dengan organisasi itu," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com