Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabul Diserang, Harapan Perdamaian dengan Taliban Makin Tipis

Kompas.com - 31/10/2011, 02:21 WIB

Kabul, Sabtu - Harapan tercapainya kemajuan dalam pembicaraan damai dengan pihak Taliban di Afganistan makin tipis setelah kelompok militan itu melancarkan serangan berdarah ke Kabul, Sabtu (29/10).

Sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan bom mobil tersebut, termasuk 12 warga negara AS, seorang warga Kanada, dan empat orang Afganistan. Ini adalah serangan paling mematikan sejak milisi Taliban menembak jatuh sebuah helikopter Chinook milik AS, 6 Agustus, dan menewaskan 30 tentara AS.

Serangan tersebut menggarisbawahi kesulitan membasmi tuntas Taliban meski lebih dari 130.000 tentara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) telah berhasil memojokkan milisi Taliban ke tempat-tempat terpencil di pelosok Afganistan.

Serangan bertubi-tubi ke sasaran bernilai tinggi di Kabul—kota dengan pengamanan paling ketat—dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan Taliban terang-terangan menolak gagasan perdamaian.

Seorang pejabat senior AS yang dikutip harian The Washington Post edisi Minggu (30/10), mengatakan, tidak realistis jika saat ini ada pihak yang mengharapkan Taliban menyurutkan serangannya sebelum ada perundingan damai yang serius.

”Apa yang bisa diharapkan? Mereka sedang berperang. Kami secara agresif mencoba membunuh (para pejuang) Taliban dan (jaringan) Haqqani, dan mereka mencoba membunuh kami,” tutur pejabat yang tak disebutkan namanya itu.

Tujuh kuintal bom

Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengakui serangan hari Sabtu dilakukan oleh milisi Taliban. ”Serangan bom mobil bunuh diri telah dilakukan terhadap sebuah bus yang mengangkut pasukan asing di daerah Darul Aman, Kabul,” ujarnya.

Pihak Taliban menambahkan, pengebom bunuh diri yang bernama Abdul Rahman membawa tak kurang dari 700 kilogram atau 7 kuintal bom di dalam mobil Toyota Land Cruiser. Mobil itu kemudian diledakkan saat berjalan beriringan dengan konvoi kendaraan NATO di jalan raya dekat Istana Darul Aman, Kabul, pukul 11.20 waktu setempat.

Bus berlapis baja yang ditumpangi para prajurit dan karyawan sipil kontraktor NATO itu langsung terguling dan terbakar. Serpihan ledakan tersebar hingga radius 500 meter.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com