Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Khadafy Belum Goyang Harga Minyak

Kompas.com - 21/10/2011, 03:48 WIB
M.Latief

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Pasar-pasar minyak hanya merasakan dampak kecil dari tewasnya Moammar Khadafy, Kamis (20/10/2011), meskipun hal itu dinilai dapat mendorong pemulihan penuh ekspor minyak Libya lebih awal dari yang diperkirakan.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman November, turun 81 sen menjadi ditutup pada 85,30 dollar AS per barrel. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk Desember terdorong 1,38 dollar AS lebih tinggi menjadi berakhir pada 109,76 dollar AS di Intercontinental Exchange.

"Kontrak New York pada hari terakhirnya berakhir pada harga terendah dalam sepekan karena harga minyak jatuh kembali di tengah kekhawatiran bahwa perjanjian utang Eropa mungkin tertunda," kata BMO Capital Markets.

"Ada juga spekulasi bahwa kematian Khadafy bisa mempercepat kembalinya tingkat produksi minyak Libya. Kematian Khadafy sebenarnya berarti kecil untuk harga minyak saat ini, tetapi tidak menghapus salah satu dari serangkaian faktor risiko terhadap kenaikan produksi berkelanjutan di Libya," kata analis JPMorgan, Lawrence Eagles.

Libya memproduksi sekitar 1,4 juta barrel per hari dari sebagian besar minyak mentah light sweet bernilai tinggi sebelum pemberontakan melawan Khadafy pecah pada awal 2011. Sekitar 85 persen dari produksi Libya diekspor ke Eropa, dan kehilangan kontribusi terhadap lonjakan minyak mentah Brent North Sea dibandingkan dengan WTI yang diperdagangkan di New York.

Adapun OPEC memperkirakan bahwa Libya memulihkan produksi menjadi satu juta barrel per hari dalam waktu enam bulan, kemudian mencapai tingkat prakonflik pada akhir 2012. Namun, para analis di Barclays Bank memperingatkan bahwa bertahannya tantangan keamanan yang serius di Libya dapat menghambat upaya pemulihan sepenuhnya terhadap produksi minyak Libya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com