Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Castro: Obama Omong Kosong

Kompas.com - 27/09/2011, 02:27 WIB

Havana, Senin - Mantan Presiden Kuba, Fidel Castro, menyebut pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa omong kosong. Castro juga mengecap aksi militer aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Libya sebagai ”kejahatan mengerikan”.

Pendapat Castro (85) itu diungkapkan dalam tulisannya pada rubrik opini, yang disebutnya sebagai ”refleksi”, seperti dimuat situs internet milik Pemerintah Kuba, Senin (26/9). Dalam tulisan itu Castro mengatakan, dia ingin mengomentari pidato Obama yang disampaikan pada Rabu lalu di PBB.

Dalam beberapa bulan ini, Castro tidak pernah tampil memberi pandangan. Ia juga tidak pernah lagi mengisi rubrik itu karena kondisi kesehatan yang terus memburuk. Kemunculan kali ini adalah kejutan. Ia mempertanyakan banyak hal soal pidato Obama.

Isi pidato Obama dia tuding sebagai bentuk kemunafikan dan penuh dengan kebohongan. Pernyataan Obama dan AS, menurut Castro, adalah omong kosong. AS pun dia sebut sebagai ”musuh ideologi”.

Presiden ”yankee”

Castro memimpin Kuba selama 49 tahun. Akibat kesehatan yang terus memburuk, dan usia lanjut, kekuasaan dia serahkan kepada adiknya, Raul Castro, pada tahun 2008. Setelah mendengar pidato Obama di forum PBB itu, Castro menyebutnya ”Presiden Yankee” (penyerang).

Dalam pidato itu, Obama mengatakan bahwa Palestina bisa menjadi sebuah negara berdaulat, tetapi harus lewat perundingan dengan Israel lebih dulu. Tidak ada jalan pintas bagi perdamaian dan kemerdekaan. ”Siapa yang memahami omong kosong Presiden AS itu di depan Majelis Umum?” ujar Castro.

Selama 49 tahun berkuasa, Castro menjadikan AS musuh politik. Majelis Umum PBB selama ini, kata Castro, menjadi batu sandungan dan membuat kesulitan bagi banyak negara yang mencoba menentukan posisi mereka dalam banyak hal.

Ia juga menggugat kekejaman AS dan NATO. ”Apa yang harus dilakukan sebuah negara dalam kasus genosida oleh NATO di Libya? Apakah setiap negara di dunia ini mendukung kejahatan amat mengerikan yang dimotori AS dan para sekutunya?” tanya Castro.

Castro menyebut beberapa poin di dalam pidato Obama tak sesuai fakta. Ia mengatakan, Obama keliru menilai situasi, tetapi tetap mencetuskan kebijakan militer secara sepihak di Irak dan Afganistan. Kini AS juga keliru soal Israel dan Palestina serta gejolak di Arab.

Castro tidak merinci motif menulis opini di situs itu. Ia amat dekat dengan dua sekutunya, Presiden Venezuela Hugo Chavez dan Presiden Bolivia Evo Morales, yang juga menentang AS.(REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com