Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Afrika Akui Pemerintah Transisi Libya

Kompas.com - 21/09/2011, 04:07 WIB

JOHANESBURG, KOMPAS.com Uni Afrika (AU), Selasa (20/9/2011), mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai pemerintahan de facto Libya.

Organisasi Pan Afrika itu, yang sering dikritik karena reaksi yang acapkali tak sesuai dengan peristiwa-peristiwa di kawasan itu, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa pihaknya siap mendukung NTC dalam usaha-usahanya membangun pemerintahan inklusif. AU juga mendesak NTC melindungi para pekerja migran Afrika menyusul adanya laporan bahwa warga kulit hitam Afrika menjadi sasaran serangan unit-unit milisi yang memburu tentara bayaran yang setia kepada Khadafy.

Sebagian besar negara Eropa, Amerika Serikat, dan Nigeria mengakui NTC pada 22 Agustus, sementara China secara resmi mengakui kelompok yang berkedudukan di Benghazi itu sebagai otoritas yang berkuasa di Libya pada 12 September.

Perubahan sikap AU itu sepertinya merupakan tekanan kepada para pemimpin seperti Robert Mugabe dari Zimbabwe, yang mengusir duta besar Libya pada akhir Agustus setelah diplomat itu menyatakan dukungannya kepada NTC.

Organisasi itu juga menyatakan Afrika Selatan, kekuatan ekonomi di benua itu yang memiliki pengaruh dalam kebijakan di AU, siap mengalihkan keberpihakan dan melihat realitas di lapangan. Dukungan Afrika Selatan kepada Khadafy, yang membantu membangun AU, berakar dalam sokongan Libya bagi Kongres Nasional Afrika dalam perjuangannya melawan pemerintahan apartheid di Afrika Selatan.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma telah memimpin delegasi AU yang mencoba menjadi penengah dalam konflik di Libya. Zuma mengecam Uni Eropa dan NATO yang menggunakan kekuatan untuk memaksa perubahan di Libya dan menyerukan para pejabat Khadafy menjadi bagian dari pemerintahan transisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com