Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Akui Tembak Wartawan BBC

Kompas.com - 09/09/2011, 07:47 WIB

KABUL, KOMPAS.com — Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO mengakui, Kamis (8/9/2011), salah seorang prajuritnya menembak mati wartawan lokal yang bekerja untuk BBC di Afganistan pada Juli.

Menurut ISAF, prajurit itu salah mengira Ahmed Omed Khpulwak (25) sebagai gerilyawan dan menembaknya karena berpikir ia akan meledakkan rompi bom. Khpulwak adalah salah satu dari 21 orang yang tewas selama bentrokan lima jam pada 28 Juli yang meletus ketika gerilyawan meledakkan bom mobil di luar kantor seorang pejabat di Trinkot, ibu kota provinsi Uruzgan, Afganistan selatan.

”Setelah penyelidikan menyeluruh, ditetapkan bahwa wartawan itu tewas dalam kasus salah kira identitas,” kata ISAF.

”Khpulwak ditembak oleh seorang anggota ISAF yang meyakini bahwa ia seorang gerilyawan yang menimbulkan ancaman dan akan meledakkan rompi bom rakitan,” katanya.

Aliansi itu menambahkan, prajurit yang bersangkutan telah ”mematuhi undang-undang konflik bersenjata dan aturan perang dan bertindak secara beralasan sesuai dengan keadaan”.

Pasukan asing sering dituduh membunuh warga sipil dalam operasi mereka di Afganistan—satu masalah sangat kontroversial yang menjadi perselisihan antara pasukan asing dan Presiden Hamid Karzai serta warga sipil Afganistan.

Konflik meningkat di Afganistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.

Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afganistan sepanjang tahun lalu yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP, berdasarkan situs independen icasualties.org.

Jumlah kematian sipil juga meningkat dan Kementerian Dalam Negeri Afganistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.

Taliban yang memerintah Afganistan sejak 1996 mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com