Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yale University Pun Dikecam karena Beri Gelar Dr HC kepada Bush

Kompas.com - 06/09/2011, 11:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya Universitas Indonesia yang menuai kritik atas pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud oleh Rektor Prof Dr der Soz Gumilar Rosliwa Soemantri. Yale University, sebuah perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat, juga sempat menjadi bulan-bulanan kritik saat memberikan gelar kehormatan kepada Presiden AS George Walker Bush.

Untuk Universitas Indonesia, gelar kehormatan itu terasa ironis karena diberikan langsung oleh Rektor UI di Istana Al-Safa, Arab Saudi, 21 Agustus 2011. Sementara Yale University dianggap kontroversial karena Bush justru dianggap sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan atas keputusan politiknya menggulingkan Presiden Irak Saddam Hussein, yang mengakibatkan puluhan ribu warga tewas.

Febrie G Setiaputra, Kompasianer menulis di media warga Kompasiana, pemberian gelar doktor kehormatan kepada Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher juga menuai kritik tajam dari kalangan civitas academica karena dianggap sarat kepentingan bernuansa politis. Karena sering bernuansa politis, maka ada universitas yang sama sekali tidak memberikan gelar kehormatan itu, yakni MIT.

Febrie yang minat pada kajian sejarah, budaya, dan filsafat mencatat, gelar dokter kehormatan pertama kali diberikan kepada Lionel Woodville tahun 1470 oleh Universitas Oxford.

"Dalam perkembangannya, pemberian gelar kehormatan baru dianggap biasa sekitar abad XVI, khususnya pada masa-masa ketika banyak universitas yang belum tenar pada saat itu, menerima kunjungan kehormatan dari universitas-universitas ternama seperti Universitas Oxford atau Universitas Cambridge," tulisnya.

Berikut tulisan lengkap Febrie di Kompasiana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com