Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Dihormati di Luar Indonesia

Kompas.com - 04/09/2011, 08:05 WIB

KOMPAS.com - Lebih dari 3 juta warga negara Indonesia (WNI) bekerja di luar negeri. Data yang pernah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri menyebutkan hingga Desember 2010, jumlah WNI yang bekerja di luar negeri mencapai 3.294.009 dan 60 persen diantaranya berada di Malaysia serta Arab Saudi.

Bayaran dan kehidupan yang lebih baik dan menjanjikan serta suasana kerja dan perilaku atasan yang bersahabat setidaknya menjadi bagian alasan bagi WNI yang memilih bekerja di luar negeri.

Kenyataan ini mengemuka meskipun tidak sedikit juga WNI yang mengalami penganiayaan, diperlakukan tidak adil oleh majikannya seperti tidak diperhatikan hak-haknya termasuk tidak dibayar gajinya walaupun telah dipaksa bekerja melampaui ketentuan jam kerja yang ada.

Pengalaman akan jaminan kesejahteraan yang menjanjikan terangkum dalam perbincangan Kompas.com pertengahan Agustus lalu dengan beberapa pekerja WNI di Republik Maladewa, sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol di Samudera Hindia. Menurut data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Colombo, Sri Lanka yang merangkap Republik Maladewa, terdapat hampir 1.000 WNI yang bekerja di Maladewa.

Sekretaris I Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI di Colombo, Abdullah Zulkifli, menerangkan data pasti mengenai jumlah pekerja WNI di Maladewa tidak bisa disebutkan karena ada sejumlah pekerja yang tidak mendaftarkan diri setelah disalurkan untuk bekerja di negara yang terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka ini.

Sebagian besar WNI bekerja di bidang pariwisata di negara dengan 1.192 pulau yang jumlah penduduknya hanya 390.000 jiwa atau tergolong sebagai jumlah penduduk terkecil di Asia.

Salah satu pekerja WNI yang mengakui mendapatkan perlakuan layak ini adalah Asdir (43) yang berprofesi sebagai teknisi perawatan di Maldivian Air Taxi, salah satu operator seaplane terbesar di dunia.

Lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Curug pada 1990 ini menjelaskan fasilitas yang dijanjikan terhadap dirinya dari perusahaan yang mempekerjakan 100 pilot itu jauh lebih tinggi ketimbang saat ia pernah mengabdikan diri pada salah satu maskapai nasional selama hampir 20 tahun.

Menurut Asdir yang telah berkarir dalam 3 tahun terakhir di Maldivian Air Taxi, tenaga teknisi berpengalaman untuk menangani armada pesawat Twin Otter seperti dirinya berhak untuk mendapatkan gaji hingga 6.500 dollar AS per bulan. Tunjangan kesejahteraan ini belum mencakup akomodasi gratis seperti menetap di apartemen yang terletak ibukota Maladewa, Male, serta 3 kali mendapatkan tiket pulang-pergi Maladewa-Indonesia dalam setahun.

"Biasa saya jalan-jalan ke Singapura kalau liburan dengan keluarga," tutur pria asal Padang yang keluarganya menetap di Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com