KOMPAS.com - Surat dari Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati bernada tegas. Intinya, Perancis harus memelihara keberadaannya sebagai bagian dari The United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Menurut warta Xinhua pada Kamis (1/9/2011), PM Mikati juga menegaskan pihaknya akan terus berupaya agar pasukan penjaga perdamaian yang berbasis di Lebanon selatan itu tak mendapatkan serangan.
Dalam surat kepada Presiden Nicolas Sarkozy itu, PM Mikati menekankan kalau tekad dirinya dan pemerintahannya adalah menjaga agar serangan-serangan terhadap pasukan UNIFIL tidak terjadi lagi. "Sekali lagi saya mengatakan agar Perancis tetap berada dalam bagian UNIFIL yang menjadi kerja sama kekuatan internasional di Lebanon," katanya.
Pada Agustus lalu, Presiden Sarkozy pernah mengirim surat kepada Presiden Lebanon Michel Suleiman dan PM Mikati. Isinya, Perancis akan mempertimbangkan keberadaannya di UNIFIL gara-gara pasukan tersebut mendapat serangan dari kelompok perlawanan Lebanon.
Pada 26 Juli 2011, bom pinggir jalan meledak dekat konvoi pasukan Perancis di kawasan selatan kota pantai Sidon. Insiden itu melukai lima anggota pasukan penjaga perdamaian Perancis. Sebelumnya, beberapa minggu dari kejadian tersebut, kontingen Italia di UNIFIL juga terkena bom pinggir jalan. Peristiwa itu melukai enam tentara.