Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Taiwan Cangkok Organ Ber-HIV

Kompas.com - 30/08/2011, 10:06 WIB

TAIPEI, KOMPAS.com - Salah satu rumah sakit terkemuka Taiwan menyatakan lima organ tubuh yang terinfeksi virus HIV secara tidak sengaja ditransplantasikan pada lima pasien.

Kelima pasien kini menjalani perawatan intensif dengan obat-obat anti-AIDS, ungkap seorang pejabat Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (National Taiwan University Hospital/NTUH) di Taipei, Senin (29/8/2011).

Melalui laman resminya akhir pekan lalu, rumah sakit tesebut menngungkap bahwa kesalahan tersebut terjadi setelah seorang petugas rumah sakit yakin bahwa dia mendengar kata dalam bahasa Inggris "non-reactive" (tidak bereaksi) tentang hasil tes HiV pedonor. Padahal kata yang diucapkan penelepon adalah "reactive".

Informasi hasil tes itu disampaikan melalui telepon dan tidak dicek ulang, seperti standard operasional yang seharusnya. "Kami benar-benar meminta maaf atas kesalahan itu," RS tesebut menyatakan.

Departemen Kesehatan Taiwan akan menyelidiki kesalahan itu untuk memutuskan sanksi terhadap NTUH, kata Shih Chung-liang, seorang pejabat departemen tersebut.

Jika ditemukan unsur kelalaian yang menyebabkan kesalahan itu, kata Shih, rumah sakit tersebut kemungkinan bakal diperintahkan untuk menghentikan program transplantasi hingga setahun. Ditambah sejumlah denda yang tidak disebutkan secara spesifik.

Pedonor tersebut lelaki berusia 37 tahun yang mengalami koma akibat "jatuh dari ketinggian" pada 24 Agustus lalu. Jantung, hati, paru-paru, serta dua ginjalnya ditransplantasikan pada lima pasien pada hari yang sama.

Kelima pasien penerima transplantasi itu adalah warga negara Taiwan. Mereka kemungkinan besar bakal terinfeksi HIV dan perawatannya bakal rumit karena mereka juga harus menjalani pengobatan untuk menghindari penolakan dari organ baru itu.

NTUH merupakah salah satu dari sejumlah rumah sakit di Taiwan yang memiliki peralatan medis canggih dan lengkap.

Sementara itu kecemasan dan kepanikan juga melanda para dokter dan perawat yang terlibat dalam operasi tersebut. Mereka khawatir tertular HIV karena selama proses operasi ada kemungkinan mereka terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com