Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket Rusia Jatuh, ke ISS Tertunda

Kompas.com - 25/08/2011, 14:16 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia, Kamis (25/8/2011), memutuskan menunda seluruh rencana peluncuran roket Soyuz ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah satu roketnya yang diluncurkan hari Rabu (24/8/2011) jatuh dan meledak di kawasan Siberia.

"Diputuskan untuk menghentikan semua peluncuran roket-roket Soyuz sampai penyebab kecelakaan tersebut diketahui," tutur pejabat Rusia yang tak disebutkan namanya kepada kantor berita Interfax, seperti dikutip AFP.

Badan Luar Angkasa Rusia Roskosmos juga menghapus semua keterangan mengenai jadwal peluncuran Soyuz berikutnya dari laman internetnya. Roskosmos berencana meluncurkan Soyuz pada 22 September membawa astronot pengganti untuk mengawaki ISS, dan pada 28 Oktober guna membawa berbagai pasokan logistik ke stasiun tersebut.

Roket Soyuz yang membawa pesawat luar angkasa Progress M-12M meluncur dengan lancar dari pusat luar angkasa Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan, Rabu, pukul 19.00 waktu setempat. Pesawat itu membawa 3,5 ton kargo berisi makanan, perlengkapan medis, alat-alat kebersihan pribadi, air, oksigen, dan peralatan eksperimen ilmiah untuk dibawa ke ISS.

Masalah mulai muncul saat roket pendorong tingkat ketiga mulai dinyalakan, sekitar lima menit setelah peluncuran. Roket tiba-tiba memerintahkan pemadaman mesin secara otomatis karena mendeteksi masalah, dan roket mulai melenceng dari jalurnya ke orbit.

Pihak Rusia menyatakan peluncuran itu gagal setelah reruntuhan roket dan pesawat luar angkasa jatuh dengan suara keras di kawasan terpencil di Siberia. "Suara ledakannya sangat keras, bahkan sampai jarak 100 kilometer (getarannya) membuat kaca jendela seperti mau lepas," kata Alexander Borisov, Kepala Daerah Choisky di Provinsi Altai, Rusia.

Ini adalah kecelakaan pertama yang dialami pesawat luar angkasa Progress selama lebih dari 30 tahun dioperasikan. Namun, ini juga kecelakaan kedua dalam program luar angkasa Rusia dalam waktu kurang dari 10 hari. Pada 18 Agustus, Rusia kehilangan satelit telekomunikasi terbaru Express-AM4, setelah roket pendorongnya menempatkan satelit itu di orbit yang salah.

Meski sejumlah besar pasokan logistik ikut hancur dalam kecelakaan hari Rabu, pihak Roskosmos dan NASA menjamin para astronot yang sedang bertugas di ISS tak akan kekurangan makanan. Misi pesawat ulang alik Atlantis bulan lalu mengangkut tambahan suplai logistik cadangan, yang cukup hingga satu tahun mendatang.

Setelah AS menghentikan program pesawat ulang aliknya, pengangkutan barang dan antar jemput kru ISS bergantung sepenuhnya pada roket-roket Rusia, Eropa, dan Jepang. Roket Eropa dijadwalkan meluncur pada Maret, dan akan disusul roket Jepang pada Mei.

Meski demikian, kepulangan dua awak ISS, yakni astronot Ronald Garan Jr* *dari AS dan dua kosmonot asal Rusia, yakni Andrey Borisenko dan Alexander Samokutyaev, akan tertunda dengan penangguhan program Soyuz Rusia ini. Ketiga astronot itu sudah berada di ISS sejak April, dan dijadwalkan pulang tanggal 8 September mendatang.

Roket Soyuz yang dijadwalkan terbang pada 22 September menurut rencana akan membawa tiga kru pengganti bagi tiga astronot itu. Namun, penerbangan itu sudah dibatalkan. (AFP/AP/CNN.COM/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com