Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berujung pada Sinyal Cacat

Kompas.com - 28/07/2011, 15:16 WIB

KOMPAS.com — Bau dupa dukacita belumlah beranjak dari kota Wenzhou di Provinsi Zhejian, China. Warga di situ masih berbelasungkawa atas 39 nyawa yang hilang sia-sia lantaran tabrakan kereta api.

Sebagaimana warta AP, AFP, dan Xinhua pada Kamis (28/7/2011), kecelakaan tersebut melibatkan dua kereta api. Satu kereta api cepat menabrak gerbang kereta satunya di sebuah jembatan di Wenzhou. Sebelumnya, kereta yang ditabrak itu memang mogok gara-gara bagian pusat pembangkit listriknya tersambar petir. Insiden tersebut terjadi pada Minggu (24/7/2011).

Nah, empat hari berselang, keluar pernyataan dari pihak pemerintah melalui Kepala Biro Kereta Api Shanghai An Lusheng. "Sistem sinyal gagal mengubah tanda lampu hijau menjadi merah," katanya.

Atas kejadian itu, Perdana Menteri Cina Wen Jiabao menyerukan agar dilakukan penyelidikan atas kasus tersebut dengan segera dan transparan. PM Wen juga menjanjikan dilakukannya sejumlah langkah untuk meningkatkan standar keamanan pada jaringan kereta supercepat yang saat ini tengah menjadi program unggulan Pemerintah China.

Publik di China mengungkapkan kemarahan atas terjadinya kecelakaan ini. Banyak di antara mereka meyakini bahwa pemerintah lalai melakukan tindakan semestinya setelah tabrakan kereta terjadi. Sementara itu, PM Wen dijadwalkan akan segera mengunjungi lokasi tabrakan.

Tiga pejabat tinggi jawatan kereta api juga dipastikan telah dipecat. Mereka adalah Kepala Biro Perkeretaapian Shanghai, Long Jing; Kepala Dewan Komite Partai Komunis China untuk Urusan Kereta Api, Li Jia; dan wakilnya, He Shengli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com