Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Menuju Negara Bebas Nuklir

Kompas.com - 01/07/2011, 10:39 WIB

BERLIN, KOMPAS.com — Jerman telah memutuskan untuk menutup semua reaktor nuklirnya tahun 2022. Keputusan itu akan menjadikan Jerman sebagai negara industri besar pertama yang sepenuhnya menolak penggunaan reaktor nuklir menyusul bencana di PLTN Fukushima, Jepang, Maret lalu.

Bundestag, majelis rendah parlemen Jerman, Kamis (30/6/2011), menyetujui dengan suara mayoritas rencana nasional untuk keluar dari tenaga nuklir pada tahun 2022. Keputusan tersebut akan mendorong negara ekonomi terbesar Eropa itu ke jalur energi terbarukan. RUU tersebut disahkan dengan suara 513 mendukung, 9 abstain, dan 79 menentang.

Jerman telah mengumumkan rencana untuk keluar dari energi nuklir pada 30 Mei. Sejak itu, delapan reaktor nuklir Jerman telah benar-benar ditutup dan sembilan pembangkit nuklir lainnya harus ditutup pada tahun 2022.

Sementara negara-negara lain, termasuk Inggris dan Perancis, berencana membangun lebih banyak reaktor nuklir, Jerman akan meningkatkan penggunaan tenaga angin dan tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, terpaksa menelan ludahnya sendiri setelah sebelumnya mengatakan teknologi pembangkit nuklir itu aman, demi mempertahankan dukungan publik dan politik. Terlepas dari kenyataan bahwa Jerman memperoleh 23 persen kebutuhan energinya dari 17 reaktor nuklirnya, sembilan yang saat ini masih berjalan pada kapasitas penuh, ia mengklaim bahwa angin dan energi surya bisa memenuhi kekurangan tersebut.

"Ini lebih dari sekadar sebuah konsensus untuk keluar dari nuklir, ini merupakan konsensus untuk beralih ke energi terbarukan," kata Merkel. "Kami ingin tetap menjadi negara industri dan mempertahankan pertumbuhan. Tapi kami ingin mengatur pertumbuhan itu sehingga kami menjamin kualitas kehidupan bagi generasi mendatang juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com