Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO dan Karzai Bakal "Cerai"?

Kompas.com - 31/05/2011, 19:28 WIB

KOMPAS.com — Serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Minggu (29/5/2011) membuat berang Presiden Afganistan Hamid Karzai. Pasalnya, serangan yang menewaskan sedikitnya 14 orang di kawasan selatan Afganistan itu justru membunuh banyak penduduk sipil. "NATO tak diizinkan menyerang perumahan milik warga sipil," begitu kata Karzai.

Menurut Karzai, jika melanggar, NATO berisiko menjadi pasukan pendudukan. Dalam hemat Karzai lalu, dia sudah berkali-kali mengingatkan hal tersebut. "Ini peringatan terakhir," imbuhnya.

"NATO harus mengetahui bahwa serangan udara terhadap perumahan Afganistan tidak diizinkan dan warga Afganistan sudah tidak dapat menerimanya lagi," kata Karzai dalam konferensi pers di Kabul seolah mengisyaratkan dirinya bakal "cerai" dengan NATO.

"Jika mereka tidak menghentikan serangan udara terhadap perumahan warga Afganistan, maka kehadiran mereka di Afganistan dipandang sebagai pasukan pendudukan dan hal ini berlawanan dengan keinginan rakyat Afganistan," katanya.

Serangan udara pada hari Minggu, yang menargetkan pasukan perlawanan di provinsi Helmand, mengenai dua rumah warga sipil. Para pejabat Afganistan mengatakan bahwa semua korban yang tewas adalah perempuan dan anak-anak. NATO meminta maaf atas serangan udara tersebut.

Seorang jenderal senior NATO menyatakan bahwa prioritas utamanya adalah mencegah jatuhnya korban sipil, dan pihaknya akan menangani hal ini dengan sangat serius. NATO mengatakan, serangan udara dilakukan setelah seorang anggota Marinir AS tewas dan lima anggota pasukan perlawanan berlindung di sebuah kompleks di daerah Nazwad dan melanjutkan penyerangan. Sembilan warga sipil tewas dalam serangan terhadap kompleks tersebut.

Pembunuhan warga Afganistan oleh pasukan asing membuat masyarakat semakin marah. Pada masa lalu, hal ini memicu unjuk rasa penuh kemarahan di seluruh Afganistan. Sekelompok penduduk desa tempat serangan terjadi mengunjungi ibu kota Helmand, Lashkar Gah, dengan membawa delapan jenazah anak-anak. Yang termuda berumur dua tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com