Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Serang Tanaman Padi

Kompas.com - 24/05/2011, 04:22 WIB

JEMBER, KOMPAS - Serangan tikus sebagai hama pengganggu pada tanaman padi telah membuat petani resah karena berpotensi menurunkan hasil produksi. Untuk itu, kelompok tani di sejumlah desa dan kecamatan di Jember, Jawa Timur, sebulan terakhir melakukan gropyokan atau penangkapan tikus secara bersama dengan melibatkan puluhan bahkan ratusan petani di berbagai tempat.

Edi Suryanto, Ketua Kelompok tani Margi Rahayu, Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan, kepada Kompas di Jember, Senin (23/5), mengatakan, gropyokan tikus di areal lahan sekitar 60 hektar pekan lalu telah menangkap ribuan ekor tikus. ”Pengendalian hama tikus kalau tidak dilakukan serentak tidak efektif,” kata Edi Suryanto.

Menurut Ali Wasa dari Laboratorium Pengendali Hama dan Penyakit Dinas Pertanian Jatim di Tanggul, Jember, serangan hama tikus ini terjadi pada lahan yang sejak lama sudah jadi daerah endemis. Beberapa kecamatan yang endemis, seperti Jombang, Bangsalsari, Jenggawah, Kencong, Umbulsari, Gumukmas, Puger, dan Ambulu.

Di Purwakarta, Jawa Barat, petani bingung menentukan jenis komoditas yang akan ditanam. Jadwal tanam jadi tak serempak dan membuat siklus organisme pengganggu tumbuhan tak terputus.

”Pada bulan April biasanya sudah tidak turun hujan, tetapi hingga Mei ini masih turun. Mau tanam padi, takut nanti tak ada hujan lagi. Sementara kalau tanam palawija, tanaman bisa rusak terguyur hujan,” kata Junaidi (35), petani di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Senin (23/5).

Di Gorontalo, petani setempat berharap hasil panen kali ini lebih baik. (APO/MKN/UTI/SIR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com