Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Babu, Filipina Bergeming

Kompas.com - 21/05/2011, 18:01 WIB

KOMPAS.com — Dua jempol mengacung untuk Filipina. Terkesan menjaga harkat tenaga kerja pembantu rumah tangga asal Filipina yang dikirim ke Arab Saudi, Pemerintah Filipina bergeming. Dengan tegas, Filipina menolak permintaan Arab Saudi untuk menurunkan standar upah minimum PRT alias babu tersebut.

Jangan salah kira, andai meluluskan permintaan Arab Saudi, upah minimum PRT Filipina bakal melorot hingga separuh jumlahnya. Tak cuma itu, Pemerintah Filipina telah menyatakan menghentikan pengiriman PRT ke Kerajaan Arab Saudi hingga ada kesepakatan mengenai gaji minimum.

Sampai kini, sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (21/5/2011), Filipina mengirimkan sekitar 13.000 PRT per tahun ke Arab Saudi. Meski begitu, penangguhan pengiriman tenaga kerja domestik tersebut mungkin akan menimbulkan dampak besar bagi kedua negara.

Sengketa soal upah minimum mulai mengemuka pada Maret. Waktu itu, Pemerintah Filipina mengumumkan pekerja domestik dari negeri itu harus digaji setidaknya 400 dollar AS (kurang Rp 3,5 juta) tiap bulan di Arab Saudi. Filipina juga menekankan agar PRT mendapat jaminan kondisi kerja yang manusiawi.

Namun, Arab Saudi secara tersirat menghendaki upah minimum bagi tenaga kerja domestik asal Filipina hanya setengah dari jumlah tersebut. Filipina menolak keinginan Saudi.

Jaminan

Pemerintah Filipina menyatakan, negara itu memberlakukan syarat-syarat baru untuk menjamin perlakuan sepatutnya bagi warganya yang bekerja di luar negeri. Pasalnya, beberapa PRT di Saudi mengadukan bahwa mereka menjadi korban penganiayaan dan penunggakan pembayaran gaji.

Keberadaan warga Filipina yang bekerja di luar negeri memiliki arti penting bagi negara Asia Tenggara tersebut. Sekitar 4 juta orang Filipina bekerja di luar negeri, termasuk 1 juta orang yang mencari nafkah di berbagai perusahaan dan rumah di Arab Saudi. Pengiriman uang oleh warga yang bekerja di luar negeri sangat membantu ekonomi nasional Filipina.

Dengan peluang kerja di dalam negeri terbatas, banyak warga Filipina juga mengandalkan negara lain untuk mendapatkan kesempatan kerja dan memperoleh pendapatan untuk keluarga mereka dengan beragam risiko.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com