Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memberi ASI, Hindari Penggunaan Dot

Kompas.com - 12/05/2011, 14:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan dot atau empeng pada bayi yang masih mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) sedapat mungkin harus dihindari. Pasalnya, penggunaan dot pada botol susu dapat mengganggu kegiatan menyusui sang buah hati.

Menurut penjelasan Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Mia Susanto, penggunaan dot untuk memberikan air susu ibu yang diperah dapat menyebabkan bayi mengalami bingung puting.

Bingung puting terjadi ketika ibu yang biasa menyusui lewat payudara, menggunakan botol susu untuk memberi ASI perahan. Ketika akan memberikan ASI lewat payudara lagi, bayi kemungkinan menolaknya. Ini lantaran, dot botol lebih lancar mengeluarkan susu dibandingkan lewat payudara.

"Memberikan ASI perah menggunakan dot, itu bisa menyebabkan bayi bingung puting. Artinya, dia lebih milih pakai dot dari pada nyusu payudara ibunya sendiri," kata Mia saat meresmikan pembukaan kelas perdana kASIh Ibu di RSIA Kemang Medical Care, Selasa, (11/5/2011).

Situasi ini menurut Mia lambat laun akan membuat produksi ASI sang ibu menjadi berkurang, lantaran tidak pernah dirangsang untuk memproduksi ASI. Alhasil, ini akan berpotensi membuat ibu mulai beralih menjadikan susu formula sebagai makanan bayi.

"Jadi, memberikan cairan ASI perahan dengan menggunakan botol dan dot tidak disarankan. Begitu juga penggunaan empeng. Karena metode dia menghisap pada empeng itu beda dengan metode menyusu pada payudara ibunya," jelas Mia.

Mia menyarankan, kalau pun ingin memberikan ASI perah kepada sang buah hati, hal yang sebaiknya harus dilakukan adalah dengan mengunakan sendok kecil, cangkir kecil atau pipet.  Metode ini awalnya memang agak sedikit menyulitkan, tetapi seiring dengan waktu bayi akan  menjadi terbiasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com