Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Qaeda Janjikan Teror

Kompas.com - 12/05/2011, 07:35 WIB

DUBAI, KOMPAS.com — Pemimpin cabang Al Qaeda yang beroperasi di jazirah Arab, Nasser al-Wuhayshi, Rabu (11/5/2011), menjanjikan aksi teror yang lebih besar dan lebih buruk daripada yang dilakukan selama ini. Ia mengatakan, operasi Al Qaeda akan terus berjalan meski Osama bin Laden telah tewas.

Menurut Al Wuhayshi, dalam pernyataan yang dimuat situs kelompok militan As-Ansar, perang melawan musuh-musuh Al Qaeda tidak dipimpin oleh Osama sendiri.

"Jangan menganggap remeh perang ini. Akan datang yang lebih besar dan buruk, dan kalian akan menghadapi sesuatu yang lebih intens dan menyakitkan," kata pemimpin Al Qaeda di jazirah Arab (AQAP), salah satu sayap Al Qaeda paling agresif.

Sayap Al Qaeda lainnya, Brigade Abdullah Azzam, juga mengunggah pernyataan berisi ancaman teror baru di salah satu forum diskusi kelompok militan di internet, Rabu. "Kami bersumpah akan meneruskan peperangan," tutur kelompok tersebut, seperti dikutip oleh jaringan pemantau kelompok militan, SITE Intelligence Group.

Amerika Serikat, yang menjadi sasaran utama Al Qaeda, semakin khawatir dengan ancaman kelompok militan di Yaman. AS memperingatkan, Yaman bisa menjadi tempat Al Qaeda untuk menyusun kembali kekuatan.

Yaman saat ini masih terus dilanda aksi demonstrasi massa yang menuntut pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh. AS dan negara-negara tetangga Yaman berusaha keras mencari cara peralihan kekuasaan yang damai agar negara itu tidak kolaps dan menjadi pusat operasi Al Qaeda.

Pekan lalu AS melancarkan serangan pesawat tempur tak berawak (drone) terhadap Anwar al-Awlaqi, seorang ulama Yaman kelahiran AS, yang diduga memiliki kaitan dengan AQAP. Namun, serangan itu gagal dan hanya menewaskan dua perwira menengah AQAP.

Di AS, seorang warga Yaman bernama Rageh Almurisi (28) ditahan aparat keamanan, Minggu, setelah berusaha mendobrak pintu kokpit pesawat Boeing 737 milik American Airlines menjelang pendaratan di Bandara San Francisco.

Pihak berwenang AS belum mengetahui motif tindakan Almurisi tersebut dan belum menemukan hubungan pria ini dengan organisasi teroris.

Namun, hakim James Larson menolak permohonan pembebasan dengan jaminan atas Almurisi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com