Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Menyerang, Petani Gagal Panen

Kompas.com - 11/05/2011, 20:52 WIB

WAJO, KOMPAS.com - Ratusan hektar tanaman padi siap panen di Jongkang, Kelurahan Tangkoli, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, gagal panen, gara-gara hampir sepekan ini diserang hama tikus. 

Taju, salah seorang petani, Rabu (11/5),  mengemukakan, baru kali ini hama tikus menyerang lahan pertanian warga. Tikus menyerang tanaman padi yang siap panen.

"Lahan yang biasanya menghasilkan 70 karung, menyusut drastis hanya bisa menghasilkan empat karung, akibat serangan hama tikus. Gara-gara hama tikus, kami hanya bisa mendapat hasil panen empat karung," katanya.

Hal yang sama dikatakan Nanni, warga setempat.  Banyaknya hama yang menyerang sawah petani menjadi tanda tannya petani, mengingat sejauh ini lahan persawahan di daerah tersebut memang tidak penah diserang hama tikus.

"Serangan hama ini yang pertama. Serangan tikur begitu cepat, sehingga kami tidak sempat memanen. Sebagian besar padi yang sudah terisi, habis di makan tikus. Kami berharap agar pihak terkait bisa mengantisipasi hal ini, agar tidak merugikan lagi sawah-sawah yang lain," katanya.

Koordinator Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kabupaten Wajo, H Sabran, mengatakan, beberapa petani memang mengalami keterlambatan, yang semestinya jika sesuasi perhitungan jadwal, masa panen harusnya paling lambat dilakukan pada bupan Aplril lalu.

"Memang ada gangguan di beberapa saluran irigasi, sehingga beberapa wilayah mengalami keterlambatan panen. Populasi hama tikus meluas, karena sebagian wilayah sekitarnya memang sudah panen," katanya.

Langkah awal yang paling tepat yakni dengan melakukan pembasmian hama secara massal, dengan menggunakan tiram, yakni sejenis bahan pengendali untuk menembak lubang tikus.

"Permasalahan ini akan segera kami antisipasi dengan menurunkan tim pembasmi," kata Sabran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com