Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Osama Tewas, Filipina Siaga Penuh

Kompas.com - 02/05/2011, 18:58 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Presiden Filipina Benigno Aquino pada Senin (2/5/2011) memerintahkan untuk meningkatkan keamanan di seluruh negeri menyusul tewasnya pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, dan menyebut kematiannya sebagai kemenangan besar atas terorisme.

"Kematian Osama bin Laden menandai kekalahan kekuatan-kekuatan ekstremisme dan terorisme," kata Aquino dalam pernyataannya, Senin.

"Ini merupakan kematian dari upaya-upaya seorang yang menyalakan api kebencian sektarian dan untuk mempromosikan terorisme dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pembunuhan massal," katanya.

"Aksi militer AS yang menyebabkan kematian pemimpin Al Qaeda di rumah persembunyiannya di Pakistan juga membawa keadilan bagi lebih dari selusin orang Filipina yang termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan 11 September 2001," kata Aquino.

Menurut juru bicara Presiden, Edwin Lacierda, tak lama setelah Presiden AS Barack Obama menyampaikan pengumuman dramatis, Senin, Aquino langsung bertemu dengan penasihat keamanan nasionalnya dan memerintahkan ditingkatkannya perlindungan terhadap kedutaan-kedutaan asing di Manila. "Kami sedang siaga penuh," kata Lacierda kepada para wartawan.

"Kepolisian Nasional Filipina (PNP) telah meningkatkan patroli di kawasan diplomatik dan kami memastikan bahwa keamanan di daerah konvergensi lain dilindungi dan ditingkatkan," katanya.

Filipina adalah sekutu non-NATO utama AS, dan pasukan AS telah dikerahkan di wilayah selatan Mindanao sejak tahun 2001 untuk membantu tentara Filipina mengalahkan kelompok gerilyawan Islam Abu Sayyaf.

Didirikan pada 1990-an dengan dana dari Osama bin Laden/Al Qaeda, Abu Sayyaf bertanggung jawab atas serangan teroris terburuk di negara itu, termasuk pengeboman feri yang menewaskan lebih dari 100 orang tahun 2004.

Kelompok ini juga dicari berkaitan dengan penculikan tiga warga AS tahun 2001, dua di antaranya meninggal saat berada dalam tahanan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com