Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Keluar Orbit, Thailand Lumpuh

Kompas.com - 22/04/2011, 11:47 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Beberapa saluran televisi di Thailand kembali mengudara pada Kamis (21/4/2011) malam setelah tiga jam padam yang memicu rumor kudeta. Sebelumnya hanya ada beberapa saluran asing masih mengudara, sementara semua saluran Thailand mengalami pemadaman.

Bangkok Post online mengutip Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Juti Krairerk, Jumat (22/4/2011), mengatakan, saluran TV "sekarat" setelah satelit Thaicom 5 keluar dari orbitnya.

Juti Krairerk mengatakan, masalah itu masalah teknis dan harus diselesaikan dalam beberapa jam. Sekitar satu setengah jam setelah pemadaman listrik, Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mengatakan bahwa pemadaman televisi nasional tidak berhubungan dengan rumor kudeta.

Pada Kamis, pemimpin gerakan "Baju Merah" pro-Thaksin, Natthawut Saikua, mengatakan, ia menduga Angkatan Darat merencanakan kudeta.

Pernyataannya menggema bahwa pemimpin "Baju Merah" dan oposisi Thailand, Pheu MP Jatuporn Promphan, mengatakan bahwa Kepala Staf AD Jenderal Dapong Rattanasuwan harus menjelaskan mengapa dia segera memanggil tiga komandan penting untuk menemuinya di kediamannya pada Rabu malam.

Menurut the Nation online, tiga komandan berasal dari divisi pertama, kedua, dan kesembilan berbasis di Bangkok, Kanchanaburi, dan Prachin Buri. Ketiga divisi terlibat dalam kudeta tahun 2006.

Juga pada Kamis, Angkatan Darat dan Angkatan Laut sedang melakukan latihan terpisah di bagian tengah dan selatan negara itu. Tentara dari 12 batalion Divisi Infanteri ke-2 melancarkan latihan untuk menunjukkan kesiapan mereka menghadapi pertempuran Kamis pagi. Latihan serupa juga diadakan oleh tentara dari Divisi Infanteri ke-1 pada Selasa.

Mayor Jenderal Pisit Sithisarn, komandan Divisi Infanteri ke-2, mengatakan, latihan tersebut merupakan bagian dari rencana Angkatan Darat Pertama untuk memastikan bahwa pasukan dapat dibentuk dalam tiga jam untuk pertempuran dan operasi pertahanan perbatasan.

Pisit mengatakan, semua prajurit berkewajiban untuk melindungi monarki. Sementara itu, Bangkok Post online melaporkan bahwa Jenderal Songkitti Jaggabatara, komandan tertinggi, dan Adm Kamthorn Poomhiran, Kepala Angkatan Laut, akan memeriksa latihan bersama di Teluk Thailand, Kamis. "Latihan ini dimulai pada 23 Februari dan akan ditutup 28 April," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com