YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar seribu perempuan Yogyakarta, Kamis (21/4/2011) siang memperingati Hari Kartini dengan unjuk rasa. Mereka menyerukan dukungan terhadap keistimewaan Yogyakarta dengan menetapkan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX, sebagai gubernur dan wakil gubernur.
"Aksi Perempuan Yogya untuk Keistimewaan" ini diawali dari Bangsal Kepatihan atau kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan membawa berbagai macam spanduk dan poster serta simbol organisasinya, longmarch menyusuri jalan Malioboro.
Koordinator aksi, Nahiyah J Faraz, mengemukakan bahwa aksi tersebut dilakukan karena merasa prihatin terhadap proses pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keistimewaan Yogyakarta yang dinilai lamban.
Menurut Nahiyah, perempuan Yogyakarta sangat kecewa dengan sikap pemerintah pusat yang tidak menghargai jasa dan pengorbanan para pemimpin dan masyarakat DIY untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Aksi tersebut diakhiri dengan pembacaan Ikrar Perempuan Yogyakarrta. Dalam ikrarnya, mereka menyatakan mendukung penetapan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam IX yang tengah bertahta sebagai gubernur dan wakil gubernur. Selain itu, mereka mendesak pemerintah pusat segera menyelesaikan pembahasan RUU Keistimewaan DIY.
Baca juga: Cuci Otak Adalah Terorisme Gaya Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.