Merajut Komunitas ASEAN 2015

Menjadi ketua ASEAN 2011 dan juga penyelenggara SEA Games XXVI pada bulan November 2011 mendatang semakin memantapkan langkah Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Kelak akan muncul ASEAN Community 2015 sebagai salah satu mimpi terbesar Asia Tenggara. Namun, mimpi itu akan menjadi mimpi kosong apabila tidak diiringi dengan tindakan-tindakan nyata.

Hal itu pula yang mendorong anak-anak muda ASEAN untuk bersuara. Kami berkumpul dalam 1st International Conference on Globalization, Governance, and Sustainability for Youth in ASEAN 2011 (ICGGS 2011).

Konferensi ini diadakan di Universiti Sains Malaysia (USM), Penang, Malaysia, tanggal 19-22 Maret 2011. Indonesia mengirimkan delegasi dari 13 universitas, termasuk Universitas Paramadina. Universitas kami mengirimkan 30 delegasi yang diketuai oleh Arliska Fatma Rosi dan Adita Bella.

Kami menginap di Desasiswa Restu (untuk delegasi pria) dan Desasiswa Saujana (untuk delegasi wanita). Acara pertama pun dimulai untuk delegasi kami, yaitu Penang Tour. Kami diajak mencicipi makanan khas India di sana, yaitu chicken millani (roti cane + ayam dengan bumbu khas). Kami juga diajak menyusuri pantai dan berujung dengan acara bebas di Pantai Batu Feringgi. Malam hari, kami diajak ke pasar malam di daerah Gurney. Kesan yang unik kami dapatkan di hari pertama.

Keesokan harinya, acara dari pagi hingga siang hari adalah studi tur di kampus USM. Kami mengunjungi Muzium & Galeri Tuanku Fauziah-USM. Pembukaan konferensi dilakukan malam hari oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia YB Dato’ Sri Ahmad Shabery Cheek. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan budaya dari masing-masing delegasi.

Komunitas ASEAN 2015

Konferensi baru dimulai pada hari ketiga yang diisi oleh sejumlah pembicara kunci dengan tema ”Globalization, Governance, and Sustainability”. Kritisnya para peserta ditandai dengan banyaknya pertanyaan atau pendapat dari para anggota delegasi.

”Apakah negara-negara di ASEAN ini sudah siap membentuk ASEAN Community pada tahun 2015? Apa langkah-langkah konkret yang harus dilakukan negara-negara tersebut, mengingat masih ada beberapa konflik yang terjadi antarnegara anggota tersebut?” tanya seorang peserta ICGGS 2011 ini.

Setelah disuguhi dua keynote speaker, kali ini para delegasi diajak untuk mengadakan jamuan makan siang bersama sekaligus talk show singkat di Hotel Equatorial, Penang. Selepasnya dari hotel tersebut, para delegasi kembali menuju SK Building untuk menyaksikan beberapa presentasi langsung oleh para peserta delegasi. Universitas Paramadina mengirimkan 4 presenter, mereka adalah Adi Permana, Agung Setiyo Wibowo, Siti Octrina Malikah, dan Nourmala Septin Widyasari. Setelah selesai presentasi, para delegasi menikmati santap malam di Dataran Bintang, USM.

Keesokan harinya acara terakhir diisi dengan menampilkan pembicara kunci Deputy Ministry of Higher Education Malaysia YB Dato’ Saifuddin Abdullah. Konferensi ini ditutup dengan menghasilkan sebuah rekomendasi pembentukan Asosiasi Pelajar Ilmu Politik se-Asia Tenggara.