Mexico City, Rabu
Temuan paling baru di Negara Bagian Sinaloa di pantai Pasifik itu terjadi hanya beberapa jam setelah pihak berwenang mengumumkan penemuan 116 jenazah di kuburan massal di Negara Bagian Tamaulipas, timur laut Meksiko, Selasa.
Seorang pejabat di Kantor Kejaksaan Sinaloa kepada AFP mengatakan, lima makam di sebuah tanah pertanian Sinaloa berisi 11 jenazah, dua di antaranya perempuan.
Pemerintah Meksiko menuduh kartel narkoba Zetas bertanggung jawab atas pembunuhan di Tamaulipas. Namun, sampai Selasa malam belum ada tersangka untuk makam Sinaloa.
Seorang sumber di Kejaksaan Sinaloa mengatakan, pesan-pesan yang ditemukan di tempat itu tampaknya ditulis oleh kelompok narkoba Zetas. Di lokasi itu juga ditemukan pesan-pesan dari anggota kartel narkoba Beltran Leyva.
Polisi telah menahan 17 tersangka dalam kasus Tamaulipas. Polisi memperkirakan orangorang bersenjata anggota kartel yang dikenal keras itu menyeret korbannya keluar dari bus-bus yang melewati daerah San Fernando di Negara Bagian Tamaulipas.
”Kami dapat mengonfirmasikan bahwa 116 orang ditemukan tewas sebagai akibat tindakan kriminal oleh kelompok kriminal Zetas,” kata Jaksa Agung Meksiko Marisela Morales dalam konferensi pers di Mexico City hari Selasa.
Los Zetas, yang didirikan oleh para desertir dari pasukan khusus Meksiko, diperkirakan menggaji banyak mantan pejabat dan mantan polisi korup. Mereka berada di jantung perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisasi di Meksiko.
Sejak Februari 2010, kartel itu terlibat perang berebut rute penyelundupan ke AS dengan kartel Teluk, yang sebelumnya menjadi atasan mereka. Kartel Zetas dianggap bertanggung jawab atas pembantaian 72 migran bulan Agustus di Tamaulipas.