Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokyo Panik karena Radiasi

Kompas.com - 15/03/2011, 18:27 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Kepanikan melanda Tokyo, Selasa, setelah ada peningkatan level radioaktif di reaktor nuklir sebelah utara kota itu yang rusak akibat gempa. Kabar tentang radioktif tersebut menyebabkan sebagian penduduk meninggalkan Tokyo atau menimbun stok makanan.

Sejumlah kedutaan besar menyarankan para staf untuk meninggalkan daerah yang terpapar, wisatawan mempersingkat waktu kunjungannya dan sejumlah perusahaan multinasional mengatakan kepada stafnya untuk pergi dari Tokyo setelah radioaktif dalam tingkat rendah terdeteksi di salah satu kota terbesar dunia yang pada penduduk itu. Sebagai salah satu tanda kepanikan, Don Quixote, toko 24 jam yang menjual barang-barang umum di distrik Roppongi, Tokyo, kehabisan radio, senter, lilin, tempat bahan bakar dan kantung tidur, Selasa, sebagaimana diberitakan Reuters yang datang ke toko itu.

Beberapa wartawan internasional yang meliput bencana di kawasan yang paling terkena dampak di kota sebelah timur laut Sendai yang dihancurkan gempa dan tsunami raksasa dan menewaskan setidaknya 10.000 orang, juga ditarik. Kantor agen pencari kerja asal Inggris, Michael Page International di Tokyo ditutup selama beberapa minggu. "Saya pergi ke Singapura besok dan akan bekerja dari kantor kami di Singapura," kata seorang pegawai.

Kantor berita Kyodo News mengatakan "sedikit tingkat radioaktif di atas normal" terdeteksi di Tokyo dan tingkat radiasi di Saitama, dekat Tokyo, 40 kali di atas batas normal, tetapi tidak cukup untuk menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia walau cukup memicu kepanikan di kota metropolitan yang ramai, ultra-modern, dan sangat efisien dengan penduduk sekitar 12 juta orang itu.

Angin di sekitar pembangkit tenaga nuklir yang diguncang gempa tersebut bertiup pelan ke arah barat daya, termasuk melalui Tokyo tetapi akan bertiup ke sebelah barat pada Selasa, kata pejabat kantor cuaca. Angin bertiup dengan kecepatan sekitar 2-3 meter per detik, kata pejabat Badan Metereologi Jepang yang berbasis di Prefektur Fukushima, lokasi dari tiga reaktor yang bermasalah.

Sebelumnya Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan, memperingatkan tingkat radioaktif telah meningkat di sekitar reaktor nuklir setelah ledakan di dua reaktor dan menambahkan bahwa resiko kebocoran radioaktif juga meningkat.

Pejabat dari Badan Metereologi Jepang mengatakan, kecepatan angin akan meningkat hari Rabu, bertiup ke selatan dengan kecepatan 3-5 meter per detik sebelum berubah keesokan harinya dan bertiup ke timur ke Samudera Pasifik dengan dengan kecepatan antara 5-12 meter per detik.

Sudah ada empat ledakan di pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut sejak rusaknya sistem pendingin PLTN akibat gempa dan tsunami pada Jumat. Kantor berita Jiji mengatakan, ledakan pertama pada Selasa menghancurkan atap dan uap membumbung dari kompleks PLTN itu. Jiji juga melaporkan beberapa pekerja sudah diminta untuk meninggalkan tempat itu.

Kecelakaan nuklir terburuk setelah bencana Chernobyl di Ukraina pada 1986 itu memicu kritik bahwa pemerintah kurang siap dan menimbulkan debat di banyak negara mengenai keamanan PLTN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com