Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Dukung "Dialog Nasional" Bahrain

Kompas.com - 28/02/2011, 08:53 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Minggu (27/2/2011), menegaskan kembali dukungan AS bagi sebuah "dialog nasional" di Bahrain. Ia mengatakan, dialog itu harus "inklusif, non-sektarian, dan responsif" bagi rakyat di kerajaan Teluk itu.

Pernyataan Obama tersebut muncul sehari setelah Raja Bahrain Hamad bin Issa al-Khalifa me-reshuffle kabinetnya dan mengizinkan pemimpin oposisi yang selama ini berada pengasingan kembali ke negara itu setelah 13 hari protes berlangsung.

Obama menyambut baik perubahan-perubahan itu dan penegasan kembali komitmen Raja untuk melakukan reformasi. "Amerika Serikat (AS) mendukung inisiatif dialog nasional yang dipimpin Putra Mahkota Pangeran Salman bin Hamad al-Khalifa dan mendorong suatu proses yang bermakna, inklusif, non-sektarian, dan responsif bagi orang-orang Bahrain," katanya.

Bahrain adalah sebuah kerajaan kecil yang kaya minyak. Penguasanya berasal dari Islam Sunni, tetapi mayoritas rakyatnya Islam Syiah. Di negara yang sekarang bergolak itu terdapat markas Armada Kelima AS.

Washington telah berupaya untuk berjalan di garis tipis antara mendukung sekutu strategisnya dan mendukung aspirasi demokrasi rakyat Bahrain yang telah berunjuk rasa demi perubahan, menyusul pemberontakan serupa di Tunisia dan Mesir.

"Dialog itu menawarkan kesempatan bagi reformasi yang berarti bagi semua rakyat Bahrain untuk membentuk masa depan bersama yang lebih adil. Sebagai teman lama Bahrain, AS tetap percaya bahwa stabilitas di Bahrain akan meningkat dengan tetap menghormati hak-hak universal rakyat Bahrain dan reformasi yang memenuhi aspirasi semua warga Bahrain," kata Obama.

Pada Minggu ribuan warga Bahrain berpawai di Manama, mendesak dinasti penguasa negara itu mundur. Pada hari yang sama sebanyak 18 anggota parlemen oposisi mengajukan surat pengunduran diri mereka sebagai protes atas kematian para demonstran anti-rezim, tujuh di antaranya dibunuh oleh pasukan keamanan sejak aksi protes dimulai. Kerumunan para pengunjuk rasa berangkat dari Lapangan Mutiara—telah menjadi pusat protes anti-pemerintah yang dimulai pada 14 Februari 2011—kemudian berbaris menuju jalan raya utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com