LONDON, KOMPAS.com — Ancaman Saif al-Islam, anak Presiden Moammar Khadafi, untuk melawan demonstran habis-habisan ternyata terus dibuktikan. Kali ini, pesawat serbu Libya membombardir secara membabi-buta di ibu kota Tripoli, Senin (21/2/2011).
"Apa yang kami saksikan hari ini tak terbayangkan. Pesawat serbu dan helikopter mengebom secara membabi buta satu demi satu wilayah. Sangat banyak yang mati, sangat banyak," kata Adel Mohamed Saleh, aktivis politik, kepada televisi Al Jazeera.
"Rakyat kami mati. Ini kebijakan bumi hangus," katanya. "Setiap 20 menit mereka mengebom."
Ditanya soal kemungkinan serangan itu berlanjut, dia menyahut, "Ini akan terus berlanjut, terus berlanjut. Setiap orang yang bergerak, bahkan jika di dalam mobil, mereka (aparat Khadafi) akan menyerang."
Sejauh ini tidak ada verifikasi independen mengenai laporan itu. Namun, Fathi al-Warfali, aktivis Libya berbasis di Swiss, mengaku mendengar informasi serupa. Fathi memimpin lembaga bernama Komite Libya untuk Kebenaran dan Keadilan, dan ikut berdemonstrasi di kantor PBB perwakilan Eropa di Jenewa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.