Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Ucapkan Selamat

Kompas.com - 13/02/2011, 05:49 WIB

WASHINGTON DC, JUMAT.com — Ucapan selamat dan pujian atas kemenangan revolusi Mesir mengalir dari seluruh dunia setelah Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri, Jumat (11/2/2011) petang. Meski bernada positif, ucapan-ucapan itu menyiratkan kepentingan setiap negara.

Presiden AS Barack Obama, yang langsung memutus rapat di Kantor Oval sesaat setelah diberi tahu perkembangan terbaru di Mesir, Jumat, mengatakan, rakyat Mesir telah berbicara dan mendapatkan ”demokrasi tulen”.

Obama berpesan kepada pihak militer, yang kini memegang kekuasaan di Mesir, untuk memastikan peralihan politik yang kredibel di mata seluruh rakyat Mesir. ”Hari-hari di depan akan sulit,” kata Obama mengingatkan.

Dalam pernyataan terpisah, Wakil Presiden AS Joe Biden menyebut perubahan di Mesir adalah momen ”sangat menentukan” dalam sejarah Mesir dan kawasan Timur Tengah. Biden berharap peralihan kekuasaan di Mesir adalah perubahan yang tak bisa diutak-atik lagi.

AS berada dalam posisi terjepit dan canggung selama 18 hari aksi demonstrasi rakyat menuntut perubahan rezim di Mesir. Di satu sisi, AS perlu menunjukkan peranan sebagai pemimpin demokrasi dunia dan menekan Pemerintah Mesir memenuhi tuntutan rakyat. Namun, di sisi lain, AS juga harus ekstra hati-hati agar jangan sampai kehilangan sekutu utama paling strategis di Timur Tengah.

Israel, negara yang paling takut dengan instabilitas kawasan dan mendukung Mubarak untuk bertahan sejak awal, berharap agar transisi menuju demokrasi di Mesir dan negara-negara tetangganya dilakukan secara mulus.

Seorang pejabat Israel juga menekankan, siapa pun penerus Mubarak harus menjaga perdamaian dengan Israel, yang ditandatangani pendahulu Mubarak, Presiden Anwar Sadat, pada 1979.

Harapan serupa diungkapkan Kanselir Jerman Angela Merkel. ”Saya berharap Mesir tetap menjaga perdamaian di Timur Tengah, tetap menghormati perjanjian (damai) dengan Israel dan menjamin keamanan Israel,” tutur Merkel.

Harapkan stabilitas

China, yang sempat khawatir tsunami politik dunia Arab bisa menginspirasi para aktivis pro-demokrasi di negara komunis tersebut, berharap agar stabilitas dan ketertiban masyarakat segera diwujudkan kembali di Mesir. Dengan nada sumbang, koran berbahasa Inggris China Daily menyebut aksi protes anti-Mubarak itu telah menyebabkan ”kerusakan” di Mesir.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com