Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deplu AS: Itu Pendapat Wisner Pribadi

Kompas.com - 06/02/2011, 04:50 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menegaskan, pendapat utusan khusus Amerika Frank Wisner yang menyatakan Hosni Mubarak harus tetap menjabat Presiden selama masa transisi, bukan pendapat resmi Pemerintah Amerika.

Juru bicara Philip Crowley menegaskan, pendapat Frank Wisner adalah pendapat pribadinya, dan tidak dikoordinasikan dengan Pemerintah Amerika Serikat.

Pernyataan Frank Wisner muncul pada saat para pengunjuk rasa menuntut Hosni Mubarak turun saat ini juga.

Hosni Mubarak berjanji akan mundur pada bulan September 2011. Sebelumnya Mubarak juga mengganti pemimpin partai yang berkuasa di Mesir. Penggantian kepemimpinan partai berkuasa itu termasuk putra Hosni, Gamal Mubarak, yang kehilangan jabatan Sekjen Partai Demokrat Nasional. Pengganti Gamal sebagai Sekjen yang baru partai berkuasa itu adalah Hossam Badrawi, yang dinilai sebagai seorang reformis.

Frank Wisner, mantan Dubes AS untuk Mesir, dikirim oleh Presiden AS Barack Obama ke Kairo hari Senin, sepertinya untuk mendesak Mubarak mengumumkan keberangkatannya.

"Kita membutuhkan konsensus nasional pada pra-kondisi untuk langkah berikutnya. Presiden harus tetap berada di kantor untuk mengarahkan perubahan-perubahan itu," kata Wisner di New York, AS.

"Saya yakin kelanjutan kepemimpinan Presiden Hosni Mubarak sangat krusial. Ini kesempatan bagi dia untuk menulis sendiri warisannya. Hosni Mubarak telah memberikan 60 tahun hidupnya melayani negerinya. Ini saat yang tepat bagi dia untuk menunjukkan langkah ke depan," kata Wisner.

Wisner mengimbau semua pihak untuk mengendalikan retorika mereka - banyak orang Mesir mendengarkan tuntutan dari luar negeri agar Mubarak segera mundur. Menurut Wisner, hal ini lebih banyak memiliki konsekuensi negatif.

Hari Jumat, Presiden AS Barack Obama meminta Presiden Mesir itu membuat "keputusan yang tepat" tanpa menyebutkan secara eksplisit bahwa Hosni harus mundur. (BBC/KSP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com