Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Hukuman Rajam Jadi Bukti

Kompas.com - 27/01/2011, 20:14 WIB

KOMPAS.com - Kamera video menayangkan gambar ratusan batu menghunjam ke tubuh pasangan Khayyam dan Siddqa. Keduanya menjalani hukuman rajam lantaran tudingan perzinahan.

Babak demi babak bergulir. Siddqa, perempuan berusia 25 tahun, berdiri di dalam lubang setinggi pinggang dan tertutup oleh burka biru.

Ratusan orang dari pedesaan setempat berkumpul ketika dua orang ulama menyampaikan hukuman rajam karena terbukti berzina.  Selanjutnya dalam hitungan dua menit, hukum rajam dilakukan. Ratusan batu, beberapa di antaranya berukuran lebih besar dari kepalan lelaki dewasa dilemparkan ke kepala dan badan perempuan tersebut.

Siddqa mencoba untuk keluar dari lubang. Tetapi, jumlah batu yang dilempar terlalu banyak sehingga dia tidak kuasa menahan lemparan batu. Kemudian sebuah batu besar dilempar tepat di kepalanya dan dia sekarat di dalam lubang bersimbah darah.

Ajaibnya Siddqa masih hidup, dan ulama kemudian mengatakan hukuman selesai. Sadisnya, seorang anggota Taliban justru mendekati perempuan itu dan menembaknya sebanyak tiga kali hingga mati.

Kemudian pasangannya, Khayyam, mendapat giliran rajam berikutnya. Tangannya diikat di belakang. Sebelum ditutup matanya, dia sempat melihat ke kamera telepon yang digunakan untuk merekam kejadian ini. Dia terlihat menantang.

Akibatnya, lemparan rajam terhadapnya semakin brutal. Ratusan batu menghantamnya, dia sempat terdengar menangis namun kemudian terdiam.

Pasangan ini sebelumnya sempat kabur ke Pakistan. Akan tetapi kemudian, mereka mau kembali setelah dibujuk kalau kembali tidak akan mendapatkan hukuman. Nyatanya, kedua korban cuma mendapat janji palsu.

Inilah tayangan yang kini bakal dimanfaatkan otoritas Afganistan untuk mencokok para pelaku hukum rajam. Insiden kekejaman itu terjadi pada Agustus silam di Distrik Dashte Archi, Provinsi Kunduz, Afganistan bagian utara. "Melalui video itu, yang bertanggung jawab dalam insiden itu bisa dikenali," kata Kepala Polisi Kunduz Jenderal Daoud Daoud berkilah.

"Penyelidik khusus polisi telah dikirim ke kawasan itu oleh otoritas Afganistan dan NATO," imbuhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com