Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Emas Mengubah Nasib

Kompas.com - 08/01/2011, 10:46 WIB

KOMPAS.com — Dia bukan Susan Boyle walau orang membanding-bandingkannya dengan bintang Britain’s Got Talent itu. Dia adalah seorang pria gelandangan yang suara emasnya dalam rekaman video di YouTube membuatnya menjadi perhatian di Amerika dan mengubah hidupnya.

Ted Williams adalah seorang mantan pembawa acara berusia 53 tahun yang menjadi gelandangan setelah terpuruk karena narkoba dan minuman keras. Dia menarik perhatian setelah surat kabar The Columbus Dispatch memasang sebuah rekaman video singkat hari Senin.

Rekaman di YouTube itu tampaknya diambil dari sebuah mobil. Di sebuah tepi jalan di Columbus, Ohio, kamera memperlihatkan seorang pria gelandangan dengan rambut awut-awutan sedang meminta-minta. Dia membawa tulisan yang mengatakan dia bekas penyiar radio dengan suara karunia Tuhan yang sedang tertimpa malang dan minta belas kasihan.

Mendengarnya berbicara membuat orang harus mengakui dia memang bersuara emas. Suaranya bariton yang kaya. Ketika dia menirukan seorang pembawa acara, rasanya tak bisa dipercaya suara itu datang dari seseorang berpenampilan semacam dia.

Dalam beberapa hari, video Williams di YouTube itu dilihat jutaan kali. Simpati mengalir deras, juga tawaran kerja. Hal yang terbaik, menurut dia, adalah mendapat kesempatan bertemu kembali dengan ibunya yang berusia 90 tahun.

Dalam video yang dipasang oleh The Columbus Dispatch, Ted Williams hari Kamis (6/1) tampak berjalan bergegas menuju ibunya pada pertemuan mereka di New York. ”Hi, Mommy. Hi, Mommy,” katanya ketika melihat ibunya di sebuah hotel untuk pertama kali dalam sekitar 20 tahun.

Julia Williams, sang ibu yang warga Brooklyn, New York, menutupi wajahnya saat putranya mendekat, dan anaknya itu memeluknya. ”Saya pulang,” katanya. ”Bukankah saya bilang saya akan pulang tahun ini.”

Williams adalah seorang pembaca acara radio pada tahun 1980-an sebelum hidupnya dihancurkan oleh narkoba dan minuman keras. Menurut Williams, hidupnya menuju kehancuran mulai tahun 1996 ketika dia mulai banyak minum minuman keras. Dia menggunakan ganja dan kokain dan kehilangan minat pada karier radionya.

Sejak itu dia hidup di tempat-tempat penampungan gelandangan dan di jalan walau anak-anaknya, tujuh putri dan dua putra yang tinggal di kawasan Columbus, berusaha membantunya. Dia juga berulang kali masuk penjara karena pencurian dan pemalsuan. Tempat tinggal terakhirnya adalah sebuah tenda dekat sebuah jalan raya di Columbus, tak jauh dari tempat dia minta-minta.

Sampai sebuah rekaman video mengubah hidupnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com