Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrant Care Tak Takut digugat

Kompas.com - 07/01/2011, 15:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Bocornya dokumen investigasi Migrant Care soal kasus pemerkosaan Rub, TKW asal Banjarnegara, tak membuat lembaga pemebela hak TKI tersebut gentar apabila pihaknya digugat oleh mantan menteri Malaysia yang diduga menjadi pelaku perkara ini.

Migrant Care bersikukuh bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah memublikasikan dokumen tersebut ke luar, kecuali kepada instansi pemerintah Indonesia.

Demikian diungkapkan Analis Kebijakan Migrant Care, Wahy Susilo, Jumat (7/1/2011), dalam jumpa pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta.

"Kalau ada gugatan, Migrant Care tidak ada kepentingan untuk tidak berani karena ini merupakan kasus PRT. Kami pun tidak punya kepentingan apa pun dengan menteri itu," ucapnya kepada para wartawan.

Wahyu menegaskan bahwa dokumen investigasi yang didasarkan atas pengakuan korban tersebut hanya diberikan kepada Mabes Polri dan KBRI Kuala Lumpur. "Kami tidak pernah memublikasikannya kepada siapa pun, karena ini permintaan korban," ucapnya.

Ketika ditanyakan soal kemungkinan Migrant Care untuk menempuh jalur hukum kepada pembocor dokumen itu, termasuk kepada Wikileaks, Direktur Eksekutif Migrant Care mengaku tidak akan memperpanjang persoalan pembocoran ini.

"Lagipula kalau sudah masuk WikiLeaks sudah tidak bisa diapa-apain lagi kan," ucapnya.

Kabar pemerkosaan terhadap Rub mulai merebak seusai situs penyingkap aib, WikiLeaks, membeberkan sebuah dokumen rahasia yang berasal dari Migrant Care yang diberikan kepada KBRI Malaysia dan Mabes Polri. Dokumen itu menyebutkan bahwa mantan Menteri Informasi Komunikasi dan Kebudayaan Rais Yatim memperkosa seorang tenaga kerja wanita Indonesia, bernama Rub asal Banjarnegara.

WikiLeaks dikabarkan mengacu pada Rocky Bru, seorang blogger ternama di Malaysia dan juga mantan Pemimpin Redaksi The Malaysia Mail. Di dalam blog tersebut, Rocky memberikan tautan dokumen Migrant Care tersebut.

Peristiwa ini pun sekarang menghebohkan publik Malaysia setelah salah satu surat kabarnya, Harakag Daily, mengutip bocoran data tentang pemerkosaan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com