Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bokong Kawan Bart Bikin Masuk Penjara

Kompas.com - 05/01/2011, 21:04 WIB

KOMPAS.com — Seorang pemimpin kelompok pemberontak komunis Filipina, Tirso Alcantara, yang dikenal sebagai Ka atau Kawan Bart, ditangkap otoritas keamanan Filipina. Alcantara adalah pemimpin Pasukan Rakyat Baru, NPA, yang merupakan sayap kanan bersenjata komunis di pusat Provinsi Luzon. Ka Bart ditangkap saat mencoba menodongkan senjata di Lucena City, kawasan selatan ibu kota Filipina, Manila, demikian penjelasan kepala militer Letjen Arturo Ortiz. Dia mengalami luka-luka di bagian bokong dan dirawat di fasilitas medis militer Fort Bonifacio di Manila.

Otiz menambahkan, "Dia masuk dalam kategori legenda di NPA."

Alcantara, yang akan menghadapi tuduhan 23 kasus pembunuhan ini, merupakan komandan Komando Operasi Kawasan Selatan Tagalog. Dia selama ini dikenal sebagai juru bicara bagi unit pemberontak yang berhasil, dan bertanggung jawab untuk sebuah badan partai yang mengontrol secara politis di NPA, sebelum kembali berperan sebagai pimpinan militer.

Kepala polisi dari provinsi Quezon, Ericson Velasquez, sebagaimana warta AP dan AFP pada Rabu (5/1/2011) mengatakan, seorang kaki tangannya ikut ditahan bersama Alcantara.

Gencatan senjata

Penangkapan ini berlangsung pada hari terakhir gencatan senjata yang berlangsung selama 19 hari guna menghormati musim liburan Natal dan Tahun Baru. Ini merupakan gencatan senjata antara militer pemerintah dan pasukan bersenjata pemberontak terlama dalam satu dekade terakhir.

Partai Komunis Filipina sebelumnya telah menyetujui untuk ikut dalam pembicaraan damai dengan pemerintahan Presiden Benigno Aquino, yang akan berlangsung bulan depan di Norwegia.

Bulan lalu, Presiden Benigno Aquino membebaskan 43 pekerja kesehatan yang dituduh sebagai pemimpin komunis.

Kepala juru runding Partai Komunis Filipina, Louie Jalandoni, baru-baru ini mengatakan kalau pembebasan para pekerja kesehatan itu bisa dilihat sebagai upaya untuk membangun kepercayaan di antara kedua belah pihak yang diharapkan berlaku saat pembicaraan berlangsung.

Sementara bagi pemerintahan Filipina, dialog ini bisa dijadikan sebagai upaya untuk mengakhiri 42 tahun pemberontakan pemimpin komunis, yang telah menelan korban sebanyak puluhan ribu jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com