Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Orang Dibom, Termasuk Wanita dan Anak

Kompas.com - 31/12/2010, 00:11 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Bom di tepi jalan telah meledakkan sebuah mobil gerbong di bagian selatan Afghanistan, Kamis (30/12/2010), menewaskan 14 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak menjadi tumbalnya.

Sebuah bom tepi jalan dan bom lainnya hingga saat ini merupakan senjata paling mematikan yang dikerahkan oleh gerilyawan Taliban, dan bertanggungjawab atas sebagian besar dari korban perang yang diderita di antara pasukan keamanan, tentara asing dan warga sipil.

Insiden tersebut terjadi di distrik Nahr e Saraj di provinsi Helmand, Afghanistan selatan, benteng pertahanan Taliban dan salah satu provinsi paling berbahaya di negara itu, jelas jurubicara gubernur provinsi Dawood Ahmadi.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO mengatakan dalam satu pernyataan bahwa tentara Afghanistan dan asing telah memberikan bantuan medis di tempat itu dan mengevakuasi orang yang terluka.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk dengan keras serangah itu dan mengatakan bahwa orang yang menempatkan bom di tepi jalan yang acap kali digunakan oleh warga sipil adalah "teroris kejam dan bodoh yang adalah musuh-musuh Islam dan warga Afghanistan yang tak bersalah".

Kekerasan berada pada tingkat terburuknya di Afghanistan sejak tentara Afghanistan yang didukung Amerika Serikat menjatuhkan Taliban pada 2001, dengan kematian mencapai rekor pada semua pihak dalam konflik hampir satu dasawarsa lamanya itu. Jumlah tentara asing yang tewas tahun ini melewati angka 700 orang.

PBB menyatakan bulan ini ada 6.215 korban sipil dalam insiden terkait-konflik di Afghanistan, termasuk 2.413 tewas dan 3.803 luka-luka, antara Januari dan akhir Oktober tahun ini.

Laporan itu mengatakan korban meningkat dengan 20 persen dalam 10 bulan pertama tahun ini dibanding 2009, dan membebani Taliban dan kelompok gerilyawan lainnya atas 76 persen dari korban tewas dan luka-luka yang diderita oleh warga sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com