Presiden Korsel Tak Singgung Korut

BALI, KOMPAS.com - Pidato Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak yang ditunggu-tunggu oleh sebagian peserta Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum/BDF), ternyata sama sekali tidak menyinggung serangan Korea Utara yang menewaskan warga Korsel. Presiden Myung-bak hanya menyinggung Korut dalam kaitan kesejahteraannya apabila melaksanakan demokrasi.

"Dengan melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi selama ini, rakyat Korsel lebih sejahtera dibandingkan dengan rakyat Korut," tandasnya dalam pidato yang diterjemahkan dari bahasa Korea ke dalam bahasa Inggris, setelah pembukaan BDF ketiga di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12) siang Wita ini.

Acara ini sebelumnya dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan dihadiri pula Sultan Brunei Darussalam Hasannal Bolkiah dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dan para menteri luar negeri serta utusan 71 negara dan peninjau lainnya.

Dalam kesempatan pidato lainnya, Presiden Myung-bak juga memuji pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang beragam latar belakang suku dan multik etnik  penduduknya. Ia yakin demokrasi yang semakin kuat dilaksanakan oleh suatu negara akan memberikan perbaikan dan kesejahteraan bagi penduduknya.