Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Sipir Penjara Tewas Terbakar

Kompas.com - 03/12/2010, 13:30 WIB

HAIFA, KOMPAS.com - Sebuah kebakaran hebat menewaskan 40 orang, sebagian besar sipir penjara, ketika api berkobar di hutan di dekat Haifa di Israel utara, Kamis (2/12). Kebakaran itu memaksa Israel untuk meminta tolong dunia internasional dalam mengatasi kobaran api.

Badan ambulans Magen David Adom (MDA) memastikan, lembaga itu menemukan 40 mayat akibat kebakaran hebat tersebut yang merupakan kebakaran terburuk dalam 62 tahun sejarah Israel. "Sebagian besar yang tewas berada dalam bus," kata juru bicara MDA, Zachi Heller. Ia merujuk pada bus yang membawa para penjaga penjara yang sedang dalam perjalanan setelah mengevakuasi tahanan dari penjara Damon di tengah Taman Nasional Karmel.  Regu penyelamat masih mencari sejumlah orang yang tidak diketahui, termasuk setidaknya dua petugas polisi yang dinyatakan hilang, diperkirakan tewas.

Sebuah sumber di kepolisian sebelumnya mengatakan kepada AFP, semua yang tewas adalah penjaga penjara yang berada di dalam bus. Kepala polisi Haifa, yang mengemudi kendaraan polisi di samping bus itu, menderita luka parah, kata sumber-sumber medis dan polisi.

Polisi mengatakan, tak lama setelah tengah malam angin kencang telah menyebabkan api mencapai bagian selatan Haifa, kota ketiga terbesar di Israel, dengan jumlah penduduk lebih dari 265.000 orang. "Angin kencang itu berarti kami sudah harus mulai mengevakuasi daerah Deniya di selatan," kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld. Lebih dari 12.000 orang telah dievakuasi dari kota-kota dan desa-desa di seluruh daerah itu, serta dari tiga penjara dan rumah sakit di selatan kota itu.

Dua belas jam setelah kebakaran terjadi, api masih mengamuk tak terkendali walaupun ada upaya intensif untuk memadamkannya. Para petugas pemadam mengatakan, kebakaran hebat itu menghanguskan setidaknya ribuan hektar lahan. "Ini sangat besar, sekarang di sisi barat pegunungan Carmel," kata juru bicara pemadaman kebakaran, Yoram Levy, kepada AFP. "Kebakaran itu menyebar."

Ratusan petugas pemadam kebakaran, regu penyelamat dan polisi terlibat dalam memadamkan kebakaran dan upaya penyelamatan besar-besaran. Pihak militer mengatakan, beberapa ratus tentaranya juga ikut membantu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta dunia internasional untuk mengulurkan bantuan. Tawaran pun bantuan datang mengalir. Yunani berjanji untuk mengirimkan empat pesawat pemadam kebakaran, Siprus menawarkan sebuah helikopter dan sebuah pesawat pemadam kebakaran lain, Bulgaria menerbangkan 90 petugas pemadam kebakaran. Departemen Luar Negeri Israel mengatakan, pihaknya juga telah menerima janji bantuan dari Azerbaijan, Inggris, Kroasia, Mesir, Perancis, Yordania, Rumania, Rusia, Spanyol dan Turki. Presiden AS, Barack Obama, telah menyampaikan ucapan belasungkawa terdalamnya bagi para korban dan mengatakan, Amerika Serikat telah menawarkan untuk membantu memerangi api itu. Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd mengatakan, negaranya siap untuk membantu.

Netanyahu, yang mengunjungi tempat kejadian, menggambarkan tragedi itu sebagai bencana yang belum pernah terjadi. "Ini merupakan kebakaran berskala internasional. Sarana yang diperlukan saat ini tidak ada di lapangan tetapi mereka sedang ke sini," katanya. Ia mengatakan, kebakaran itu akan membutuhkan waktu untuk dapat mengendalikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com