Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tak Ingin Jadi Korban

Kompas.com - 23/11/2010, 20:32 WIB

KOMPAS.com – Raut wajah Perdana Menteri Jepang Naoto Kan boleh dibilang tampak tegang. Pada Selasa (23/11/2010), sebagaimana warta Kyodo dan AFP, ia mengatakan telah memerintahkan para menterinya untuk mempersiapkan segala kemungkinan setelah Korea Utara menembakkan artileri ke sebuah pulau di Korea Selatan.

"Saya memerintahkan (para menteri) untuk membuat persiapan sehingga kita dapat bereaksi tegas, jika suatu peristiwa tak terduga terjadi," kata Kan kepada wartawan setelah sebuah rapat darurat anggota kabinet dan para pejabat senior di kediaman resminya.

"Saya memerintahkan mereka untuk mengumpulkan informasi," katanya.

Serangan Korea Utara ke sebuah pulau dekat perbatasan antara dua  Korea menewaskan sedikitnya satu pelaut Korea Selatan dan memicu baku tembak setelah pasukan bersenjata pihak Selatan meningkatkan kewaspadaannya.

Kan mengatakan ia berencana untuk tetap menghadiri acara yang telah dijadwalkan di istana kekaisaran, Selasa malam, namun tetap akan memperbarui informasi terkait situasi itu. "Kami akan membuat persiapan sehingga apa pun yang terjadi, kami akan mampu mengatasinya," kata Kan.

Insiden itu terjadi setelah Korea Utara mengungkapkan sebuah program pengayaan uranium --cara potensial untuk membangun sebuah bom nuklir-- yang meningkatkan kewaspadaan Amerika Serikat dan para sekutunya.

Jepang telah lama menganggap Korea Utara sebagai ancaman militer karena program nuklir dan rudalnya. Hubungan antara Jepang dan Korea Utara telah tegang selama bertahun-tahun. Tokyo menggunakan kebijakan keras terkait program militer Pyongyang serta aksi penculikan warga Jepang selama Perang Dingin untuk melatih mata-mata.

Korea Utara juga mengecam Jepang untuk agresi masa lalu di Asia sebelum dan selama Perang Dunia II dan telah menuduh Jepang bersikap antagonis terhadap Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com