Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PARIWISATA

Laut Mati yang Kian Hidup

Kompas.com - 23/11/2010, 10:24 WIB

Oleh: Andi Suruji

LAUT Mati menyimpan rahasia alam dan karunia Tuhan. Ia terletak di perbatasan Jordania, Palestina, dan Israel.

Salah satu keunikannya, Laut Mati tidak menyatu atau tidak terhubung dengan lautan luas. Ia seperti danau, tetapi airnya sangat asin, jauh lebih asin dibandingkan dengan air laut biasa. Bahkan, airnya serasa kental dan berminyak saat menyentuh kulit.

Keunikan lainnya, pantainya berada di posisi 383 sampai 400 meter di bawah permukaan laut. Itu berarti permukaan air Laut Mati lebih rendah 383-400 meter daripada permukaan air laut lepas.

Oleh karena itu, apabila kita mengendarai mobil dari Amman, ibu kota Jordania, menuju Laut Mati (Jordan Valley), jalan raya yang lebar dan mulus terus menurun. Andai tidak ada belokan, mungkin tanpa menghidupkan mesin mobil pun kita bisa sampai.

Dengan naik kendaraan, Lembah Jordan, kawasan di mana Laut Mati ”hidup”, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. Di sisi kiri dan kanan jalan dapat dinikmati pemandangan bukit bebatuan yang seolah terpahat seperti ukiran kuno. Lembah kering kerontang dan sesekali terlihat pepohonan yang hidup kerdil.

Jordan Valley memang diperuntukkan Pemerintah Jordania sebagai kawasan wisata dan konferensi, seperti Nusa Dua di Bali. Di sana sudah ada Hotel Marriott, Kempinski, dan lainnya dengan gaya resor yang kamar-kamarnya bersusun ke atas dan ke bawah serata dengan pantai. Pusat konvensi (convention center) juga sudah terbangun di sana, plus rumah sakit.

Jualan tentang Laut Mati hanyalah keunikannya. Sejak lama Laut Mati terkenal dengan lumpurnya. Melumurkan lumpur hitam yang disediakan penjaga pantai dari manajemen hotel ke sekujur tubuh juga merupakan sensasi tersendiri. Banyak yang percaya lumuran lumpur itu berkhasiat seperti lulur, mengupas kotoran atau daki yang menempel di kulit. Bahkan, dipercaya, setelah berlumur lumpur kemudian mandi dan berendam di Laut Mati, kulit akan bersih dan segar kembali, apalagi setelah mandi air tawar tentunya.

Terapung tanpa pelampung

Selain itu, karena tingginya kadar garam yang dikandung air Laut Mati, setiap orang bisa terapung sembari membaca koran atau majalah walau tanpa alat pelampung. Mengapungkan diri, merasakan air garam menyusup ke pori-pori, dan kemudian tubuh merasa hangat, semua itu membuat kita ingin mengapung selama mungkin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com