Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan di Mekkah Makin Parah

Kompas.com - 17/11/2010, 02:25 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Puncak musim haji tahun ini membuat kemacetan di kota Mekkah terasa makin parah, Selasa (16/11/2010).

Petugas lalu lintas di Arab terlihat kewalahan mengatur kendaraan di dalam Kota Mekkah, terlebih karena perilaku warga setempat yang gemar membunyikan klakson mobil yang meminta agar kendaraan di muka cepat melaju.

Guna mengantisipasi kemacetan tersebut, polisi memberlakukan sistem buka tutup, layaknya jalur Puncak di Jawa Barat, agar kendaraan yang menuju atau dari tempat-tempat pusat ritual haji berjalan lancar.

Di terowongan Saeb Amir yang dekat dengan Masjidil Haram kendaraan yang melintas sudah tak bisa bergerak ketika memasuki mulut terowongan dari arah Rusayfah. Kendaraan yang ditumpangi tim para wartawan pun harus tertahan selama 15 menit.

Namun, malangnya, setelah menunggu selama seperempat jam itu, akses jalan yang menuju Mina tidak dibuka. Kendaraan justru dialihkan lurus sehingga menuju Mina harus melambung.

"Biasa kalau musim haji pasti seperti ini, ruginya buka tutup semaunya mereka," kata Taufik, pengemudi yang membawa wartawan, Selasa.

Alasan polisi menutup jalan itu cukup aneh, sebab lalu lintas yang menuju Mina sebenarnya tidak terlalu padat.

Sejumlah jalur lalu lintas seperti Jalan King Fahd juga mengalami sistem buka tutup bagi kendaraan yang ingin melintas. Otomatis waktu tempuh yang harus dilalui para pengendara jadi lebih lama.

Biasanya jarak tempuh dari Rusayfah ke Mina hanya 15 menit. Tapi karena macet, sudah hampir satu jam kendaraan masih berjarak tiga kilo dari Mina.

Petugas juga melakukan pengamanan ketat untuk mencegah hal-hal yang tidak diiinginkan. Kendaraan-kendaraan berbak terbuka mendapat pemeriksaan lebih ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com