Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Kirim Tentara ke Pulau Yonaguni

Kompas.com - 12/11/2010, 13:06 WIB

TOKYO, KOMPAS.com Tokyo akan mengirim sekitar 100 tentara ke sebuah pulau Jepang yang terpencil di Laut China Timur. Hal ini dilakukan ketika kecemasan tengah meningkat terkait kegiatan angkatan laut China. Demikian menurut laporan, Jumat (12/11/2010).

Menurut beberapa pejabat pertahanan Jepang, seperti dikutip Jiji, tentara-tentara darat itu akan disiapkan di Pulau Yonaguni, ujung paling barat Jepang, untuk melakukan patroli pantai dan pengawasan terhadap kapal-kapal angkatan laut China. Tokyo akhirnya berencana menggandakan jumlah tentara yang ditempatkan di Yonaguni, kira-kira 100 kilometer di timur Taiwan.

Menurut Jiji, Menteri Pertahanan Toshimi Kitazawa Kamis menekankan pentingnya peningkatan pertahanan di daerah-daerah pulau, termasuk Yonaguni, pada pertemuan Komisi Keamanan Dewan Perwakilan Rakyat. Kementerian Pertahanan telah meminta 30 juta yen (365.000 dollar AS) dari anggaran tahun depan untuk "riset persiapan" terkait masalah itu.

Militer Jepang secara tetap telah mengirim pesawat patroli ke wilayah itu. Mereka tidak memiliki fasilitas pengawasan tetap di Yonaguni.

Aktivitas angkatan laut China yang meningkat telah memicu pemikiran Jepang untuk mempertimbangkan pengiriman pasukan tambahan ke pulau-pulau selatannya yang tersebar dan jauh dari pangkalan era Perang Dingin di Utara dekat Rusia.

Dalam insiden bulan April tahun ini, satu armada kecil kapal besar China mendekati sekelompok pulau yang disengketakan di Laut China Timur dan mengirim sebuah helikopter yang terbang di atas kapal angkatan laut Jepang yang sedang mengawasi gerakan mereka. Wilayah itu sering menjadi titik masalah antara Jepang dan China. Hubungan kedua negara telah sangat tegang sejak Jepang menangkap seorang kapten kapal pukat harimau China dekat rangkaian pulau yang disengketakan pada September lalu. Peristiwa tersebut memicu serangkaian protes dari Beijing.

Ketegasan China yang meningkat, khususnya di Laut China Selatan, juga telah menyebabkan kegugupan di antara negara-negara tetangga lainnya dan AS, yang juga berselisih dengan China karena masalah perdagangan dan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com