Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Sepeda Terus Meningkat

Kompas.com - 25/10/2010, 18:17 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Lonjakan permintaan sepeda di masyarakat terus meningkat hingga 30 persen per tahun seiring dengan pergeseran penggunaan sepeda dari semula hanya sebagai alat olahraga menjadi gaya hidup sejak tiga tahun terakhir. Akibatnya, produksi sepeda lokal di Indonesia tidak dapat mengejar kebutuhan masyarakat yang diperkirakan mencapai 2 juta unit per tahun.

Harry Rusli, Manajer Produk PT Dispoly Indonesia, produsen sepeda Polygon, Minggu (24/10) di sela-sela peluncuran varian dan model terbaru 2011 di Taman Pramuka, Bandung, mengakui, permintaan sepeda terus meningkat pesat dari segala lapisan usia dan gender. "Bahkan saya memperkirakan permintaan sepeda untuk perempuan akan semakin meningkat dan hingga 2013 mungkin bisa mencapai 50 persen dari total pembelian," katanya.

Saat ini, dari permintaan setiap tahun yang mencapai 2 juta unit tersebut, industri sepeda dalam negeri, yang dalam hal ini diproduksi PT Insera Sena di Sidoarjo, Jawa Timur, hanya bisa menyuplai sekitar 270.000 unit. Padahal, kapasitas maksimal industri sepeda milik Polygon tersebut sebenarnya mencapai 600.000 unit. Namun, kebanyakan diekspor untuk dirakit dengan merek-merek sepeda luar negeri, seperti Scott (Belgia), Raleigh (Inggris), Berg (Portugal), Mustang (Denmark), dan Araya (Jepang).

Perempuan dan anak-anak

Oleh karena itu, dari 150 model dan 200 varian sepeda Po- lygon yang diluncurkan pada 2011, sebagian di antaranya khusus dirancang bagi perempuan dan anak-anak. Selain memenuhi kebutuhan lokal, Polygon dua tahun terakhir juga telah mengekspor produknya ke sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Ceko, dan Filipina. Namun, komposisi produk yang diekspor masih kecil, yakni 10-15 persen dari total produksi sepeda Polygon.

Harry menargetkan pada 2012, tanpa meninggalkan pasar domestik, pihaknya akan meningkatkan komposisi produk yang diekspor menjadi 50 persen. "Kami ingin membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya bisa mengimpor sepeda, melainkan juga mengekspor dengan standar dan kualitas internasional," ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan memasyarakatkan budaya bersepeda, Head Public Relations & Communication PT Dispoly Indonesia Ketut Adi Yogaswara mengatakan, dalam setahun pihaknya ikut ambil bagian sekitar 400 kali dalam aktivitas bersepada, baik di jalan raya maupun perlombaan. Selain itu, Polygon juga membentuk komunitas-komunitas pesepeda, baik di lingkungan sekolah maupun umum.

"Bahkan kami memberikan beasiswa bagi para pelajar yang berprestasi di kelas dan menggunakan sepeda setiap hari untuk bersekolah," kata Ketut. (GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com