Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Myanmar Tertutup

Kompas.com - 19/10/2010, 03:38 WIB

MYANMAR, SENIN - Komisi Pemilihan Umum Myanmar melarang para pemantau dan jurnalis asing masuk ke negeri itu. Mereka berkilah, di Myanmar sudah ada cukup banyak jurnalis dan diplomat yang bertugas meliput atau memantau proses pemilu.

Pemilu parlemen di Myanmar akan digelar pada 7 November. Proses pemilu itu adalah yang pertama kali dalam dua dekade terakhir setelah kemenangan Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi pada tahun 1990.

Kemenangan Liga Nasional itu dibatalkan secara sepihak oleh junta militer pimpinan Jenderal Than Shwe.

”Para perwakilan di Yangon yang bekerja untuk media asing boleh meliput, sementara jurnalis berbasis di luar Myanmar tidak diperbolehkan masuk,” ujar Ketua Komisi Pemilu Thein Soe dalam paparan singkatnya di depan diplomat asing dan jurnalis media berbasis di Myanmar.

Ada sebanyak 25 koresponden asing yang tercatat secara resmi dan 17 orang di antara mereka berkewarganegaraan Myanmar. Hanya dua jurnalis yang punya kewarganegaraan asing dan diperbolehkan meliput. Keduanya adalah warga negara China dan bekerja untuk media massa China.

Pada hari pemilu pihak berwenang akan ”mengatur sebuah tur” bagi para diplomat dan perwakilan PBB. ”Mengingat para diplomat ini sudah mewakili perspektif negara masing-masing, kehadiran pemantau asing tidak lagi dibutuhkan. Ditambah lagi Myanmar sendiri sudah memiliki orang-orang yang berkemampuan dan berpengalaman dalam menjalankan proses pemilu,” ujar Thein Soe yang juga seorang purnawirawan berpangkat terakhir mayor jenderal.

Aturan pemilu di Myanmar juga melarang orang asing, terutama reporter, untuk memasuki lokasi pemilihan dan mengambil foto. Alasannya, hal itu perlu untuk menjaga privasi para pemilih.

Suu Kyi kemudian dijatuhi hukuman tahanan rumah hingga sekarang. Hampir 18 tahun Suu Kyi menghabiskan hidupnya di penjara dalam 20 tahun terakhir.

Sejumlah besar pengikutnya juga turut dipenjarakan. Dengan status sebagai tahanan itu mereka dicegah maju dan mencalonkan diri kembali dalam pemilu mendatang sesuai aturan pemilu yang ditetapkan otoritas Myanmar.

Pesanan Angkatan Darat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com