Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hina Islam, Wilders Diadili

Kompas.com - 04/10/2010, 15:38 WIB

AMSTERDAM, KOMPAS.com — Politisi anti-Islam Belanda, Geert Wilders, yang memainkan peran kontroversial tetapi penting dalam pembentukan pemerintah baru Belanda, diadili, Senin (4/10/2010), karena dituduh menghasut kebencian terhadap umat Islam.

Ia dituduh telah menghasut kebencian dan melakukan diskriminasi terhadap kaum Muslim dalam komentar yang ia buat di media dan telah menghina orang Muslim ketika membandingkan Islam dengan Nazisme.

"Kebebasan berbicara dari sedikitnya 1,5 juta orang sedang diadili bersama saya," kata Wilders di situs media sosial—ia merujuk pada jumlah pemilihnya di Partai Kebebasan PVV pada pemilu 9 Juni lalu.  Dia menambahkan, "Senin akan menjadi hari yang mengerikan." Jika terbukti bersalah, Wilders akan menghadapi hukuman maksimum satu tahun penjara atau denda.

Sidang pengadilan itu berlangsung pada saat yang bikin canggung Wilders. Partainya tengah bersiap untuk mendapatkan peran kuat dalam pemerintahan melalui dukungannya pada pemerintah yang hanya memperoleh kemenangan minoritas yang terdiri dari Partai Liberal (VVD) dan Kristen Demokrat (CDA). Setelah pemilu pada Juni lalu, VVD dan CDA hanya meraih 52 kursi dari 150 kursi parlemen. Dengan dukungan dari Wilders, mereka bisa mendapatkan mayoritas minimal 76 kursi.

Radio Nederland melaporkan, sebenarnya bukan kejaksaan yang menyeretnya ke muka hakim, tetapi sekelompok warga. Tahun lalu, Pengadilan Tinggi Amsterdam mengeluarkan perintah kepada kejaksaan untuk menggugat politikus ini. "Dia memecah belah, ia menciptakan kebencian, menciptakan konflik. Sejumlah orang tidak bisa menerima ini. Orang lain dapat menerimanya," kata Mohammed Rabbae dari Dewan Nasional Maroko seperti dikutip AFP.

Proses peradilan ini terdiri dari lima sidang pengadilan. Kasus ini banyak menarik perhatian, baik dari dari dalam  maupun di luar negeri. Keamanan di seputar pengadilan sangat ketat.

Wilders telah menghadapi ancaman kematian atas pandangan politiknya terkait pembuatan film "Fitna" tahun 2008 yang menuduh Al Quran menghasut kekerasan. Dia juga telah membuat pernyataan blakblakan kepada media, yang menyamakan Islam dengan Mein Kampf Adolf Hilter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com