Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Surati Obama

Kompas.com - 09/09/2010, 14:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam hitungan jam, sebuah aksi pembakaran Al Quran yang dimotori pemuka agama Kristen denominasi di Amerika Serikat, Terry Jones, akan digelar di Florida, AS.

Hari pembakaran Al Quran ini bertepatan dengan peringatan serangan 11 September. Terkait hal ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikatakan telah menyurati Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kamis (9/9/2010) subuh. Pada surat tersebut, Presiden meminta Obama untuk memastikan rencana itu tak terlaksana.

"Tindakan pembakaran tersebut akan dapat memunculkan kerawanan internasional," kata Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri Faizasyah.

Kata Faiza, Presiden menggarisbawahi bahwa Indonesia dan AS telah aktif menjembatani Dunia Barat dengan Dunia Islam. Pembakaran tersebut, kata Presiden seperti dikutip Faiza, menjadikan upaya yang telah dibangun selama ini menjadi sia-sia.

Sebelumnya, penentangan atas rencana tersebut juga disuarakan organisasi keagamaan. Terakhir, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab meminta seluruh umat Islam di seluruh dunia untuk tidak membalas aksi tersebut. "FPI menyerukan umat Islam agar tidak terprovokasi melakukan pembalasan sehina yang mereka lakukan. Dalam ajaran Islam, membakar kitab suci umat apa pun adalah perbuatan keji dan hina. Jadi, tidak boleh ada kitab suci agama apa pun yang dibakar," kata Habib pada acara dialog di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta, awal September lalu.

FPI mendesak Pemerintah Amerika Serikat dan pemimpin-pemimpin gereja di seluruh dunia agar menggunakan kewenangannya untuk mencegah dan melarang rencana tersebut. "Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia bersama dengan negara Islam lainnya agar melakukan langkah-langkah konkret untuk menekan Pemerintah AS agar tidak membiarkan rencana jahat tersebut terjadi," kata Habib.

Sementara itu, rohaniwan Katolik Romo Frans Magnis Suseno mengatakan, umat Kristiani wajib menghormati keyakinan umat lain. "Menghina buku suci agama lain tak hanya menghina agama sendiri, tetapi juga menghina semua agama. Buku-buku yang suci bagi orang lain perlu kita hormati," kata Romo Magnis pada sebuah kesempatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com