Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para TKI Pulang dari Malaysia

Kompas.com - 04/09/2010, 14:45 WIB

ENTIKONG, KOMPAS.com Antrean panjang tenaga kerja Indonesia yang mudik Lebaran terlihat di loket pemeriksaan paspor Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong, Kabupaten Sanggau, Sabtu (4/9/2010).      Sejak subuh, antrean TKI yang akan pulang sudah terlihat memanjang di loket pemeriksaan paspor. Hal tersebut disampaikan Rossy Halilintar, petugas Imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi di PPLB Entikong, Kabupaten Sanggau.      "Tenaga kerja yang masuk ke Malaysia sudah mulai berkurang, bukan lantaran lapangan kerja tidak ada, melainkan pekerja kita yang ada di seberang sudah pada mudik. Ini terlihat sejak awal bulan Ramadhan," katanya.      Ia mengatakan, selama ini memang pintu perbatasan dibuka lebih awal, yakni pukul 05.00. Namun, aktivitas baru berjalan sekitar pukul 06.00. Sejak memasuki awal Ramadhan, intensitas kepulangan warga negara Indonesia dari seberang cukup tinggi. Bahkan, sejumlah bus antarnegara yang berangkat dari Kuching menuju Pontianak terlihat penuh sesak oleh penumpang. "Biasanya paling setengahnya saja penumpang yang menggunakan bus antarnegara," katanya.      Menurut ia, itu terjadi karena TKI yang bekerja di Malaysia sudah mendapatkan izin dari majikan untuk cuti. Selain itu, mereka juga mengejar tiket keberangkatan menuju daerah masing-masing, terutama ke Pulau Jawa.      Seorang TKI asal Magelang, Jawa Tengah, Suparman, menyatakan sudah hampir satu tahun tidak pulang karena tidak ada waktu. Kebetulan Lebaran tahun ini ia diizinkan oleh majikan untuk mudik. "Di samping itu, kita juga takut tidak kebagian tiket pulang. Biasanya jika menjelang Lebaran, semua tiket, baik pesawat maupun laut, sudah habis terjual," katanya.      Kepala Unit TPI Entikong Heri Maryono menyatakan, kesibukan petugas imigrasi setempat berlangsung sejak awal Ramadhan hingga menjelang H-1 Lebaran.      Setelah itu, baik aktivitas tenaga kerja maupun warga negara Indonesia yang akan masuk mencari pekerjaan akan mengalami lonjakan. "Sebagian tenaga kerja itu kembali lagi ke Malaysia membawa teman atau saudaranya untuk menjadi pekerja di sana," katanya.      Ia mengatakan, sebagai petugas, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap dokumen yang dipergunakan, baik oleh tenaga kerja maupun warga negara yang akan masuk dan keluar.      Adapun "pendatang haram" sudah mulai berkurang karena pada tanggal 31 Agustus lalu banyak warga negara Indonesia dan asing yang mendapatkan "pemutihan" dari Pemerintah Malaysia.      Sejak awal Ramadhan, jumlah warga Indonesia yang pulang sekitar 40 persen. Sepekan kemudian, angkanya melonjak menjadi 79 persen. "Dengan begitu kami selaku petugas menjadi lebih ekstra lagi melakukan pengawasan terhadap dokumen yang mereka gunakan," katanya.      Ia menyatakan, sejauh ini belum terdapat kendala atas penyalahgunaan dokumen. Semuanya lancar dan terkendali. Adapun keamanan tetap dimonitor oleh pihak yang berwajib. "Namanya mudik Lebaran, sudah tentu tingkat kerawanan cukup tinggi. Apalagi para TKI yang belum mengenal daerah ini, mereka bisa saja menjadi korban penipuan," kata Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com