Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadari Peluru di Kepala 5 Tahun Kemudian

Kompas.com - 25/08/2010, 11:36 WIB

KOMPAS.com — Seorang pria Polandia yang menetap di Jerman menjalankan aktivitas sehari-harinya seperti biasa selama 5 tahun tanpa menyadari sebutir peluru telah bersarang di kepalanya. Pria ini dilaporkan tidak menyadari kepalanya telah tertembak pada perayaan Tahun Baru yang diperkirakan pada 2004 atau 2005 karena ia dalam kondisi mabuk alkohol saat peristiwa itu berlangsung.

Menurut keterangan polisi di kota Bochum, Selasa (24/8/2010), dokter menemukan sebutir peluru kaliber 22 di kepala belakang pria berusia 35 tahun ini. Saat ditunjukkan proyektil 5,6 mm yang sempat bersarang di kepalanya, ia mengaku hanya sempat mengingat adanya pukulan keras yang mengenai kepalanya saat ia terbuai oleh pengaruh alkohol dalam sebuah perayaan Tahun Baru.

Pria ini memutuskan ke rumah sakit pada pekan lalu setelah merasakan sakit tidak kunjung reda pada benjolan di kepala belakangnya yang kemudian diketahui tidak lain adalah proyektil. Saat timah panas ini pertama kali bersarang di kepalanya, pria yang saat itu dalam kondisi mabuk berat ini tidak menyadari luka akibat tertembus peluru karena luka itu kemudian mengering dengan sendirinya.

Polisi tidak memperlakukan kasus ini sebagai kasus yang mencurigakan dengan anggapan bahwa peluru itu berasal dari seorang yang menembakkan salvo ke udara untuk merayakan acara pergantian tahun.

"Bisa jadi peluru itu ditembakkan ke udara, tetapi kemudian turun kembali dan bersarang di kepalanya," ujar seorang juru bicara kepolisian.

Warga Herne yang telah menetap di Jerman selama beberapa tahun ini rencananya diperkenankan keluar rumah sakit pekan ini setelah proyektil peluru itu dikeluarkan dari kepalanya pada Jumat pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com