Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bush Diam Soal Rencana Masjid Dekat WTC

Kompas.com - 18/08/2010, 00:35 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, George W Bush, menolak berkomentar tentang proyek pembangunan masjid yang kontroversial di dekat reruntuhan World Trade Center yang dibom kelompok Al Qaeda, 11 Septemebr 2001 silam.

Bush, melalui juru bicara David Sherzer, menjauhkan diri dari sengketa politik soal rencana pembangunan pusat masyarakat Islam yang mencakup sebuah masjid di kawasan itu.

Beberapa teman Bush dari Partai Republik, termasuk calon wakil presiden Sarah Palin dan calon potensial untuk Gedung Putih pada 2012, menyerang rencana pembangunan tersebut.

Dulu, enam hari setelah pengeboman, Bush memang mengunjungi Pusat Islam di Washington dan menyatakan: "Wajah teror bukanlah keimanan Islam sesungguhnya. Itu bukan Islam. Islam adalah perdamaian. Para teroris bukan mewakili perdamaian. Mereka mewakili setan dan perang."

Ia juga menyayangkan warga Amerika yang akan melampiaskan kemarahan terhadap orang-orang Islam di Amerika. Kala itu, dia menyeru, "Hendaknya jangan dilakukan dan hal itu tak akan berlaku di Amerika."

"Orang-orang yang merasa seperti mereka dapat mengintimidasi dengan kemarahan terhadap saudara-saudara kita tidak mewakili yang terbaik dari Amerika, mereka wakil yang terburuk dari kemanusiaan, dan mereka hendaknya malu dengan sikap seperti itu," katanya.

Namun, Amerika di bawah rezim Bush pula yang menggalang kampanya perang melawan teror, dengan dana yang sangat besar, disusul ngotot menjajah Irak, kemudian Afghanistan.

Dalihnya macam-macam, antara lain soal keberadaan senjata pemusnah massal, tapi ternyata tak terbukti. Amerika di bawah Bush pula yang meningkatkan bantuan dana besar untuk negara-negara di dunia Islam yang menjadi sekutunya dalam perang melawan teror itu, salah satunya Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com