Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seoul Desak Korut Bebaskan Kapal Nelayan

Kompas.com - 09/08/2010, 11:56 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Seoul, Senin (9/8/2010), mendesak Korea Utara (Korut) segera membebaskan sebuah kapal nelayan Korea Selatan (Korsel) dan awaknya, menyusul penangkapan yang meningkatkan lagi ketegangan selama berbulan-bulan antara kedua belah pihak.

Korsel menuduh Korut menenggelamkan sebuah kapal perang Korsel pada awal tahun ini dan menggelar latihan angkatan laut besar-besaran sebagai peringatan bagi Korut meskipun ada protes dan ancaman balasan dari Pyongyang. Tidak jelas apakah serangan akhir pekan terhadap kapal nelayan penangkap cumi-cumi berbobot 41 ton itu merupakan tanggapan terhadap tekanan dari Korsel itu, atau hanya suatu upaya untuk menekan adanya dugaan illegal fishing.

Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan, tidak ada kabar dari Korut sejak Daeseung 55 ditahan di atau dekat zona ekonomi eksklusif yang diproklamasikan Korut di Laut Jepang (Laut Timur). Penjaga pantai Korsel mengatakan, kapal yang diderek ke pelabuhan di utara Songjin, Minggu, itu diduga telah berada di zona ekonomi itu saat ditangkap.

"Pemerintah telah mendesak Korut untuk menangani dengan cepat kasus ini dan membebaskan awak dan perahu mereka sesuai dengan hukum dan praktik internasional," kata juru bicara Kementerian Unifikasi, Chun Hae-Sung.

Ketegangan lintas batas antara dua negara itu meninggi selama berbulan-bulan setelah Korsel dan Amerika Serikat (AS) menuduh Korut mengirimkan kapal selam untuk menorpedo sebuah korvet Korsel pada Maret lalu yang menyebabkan 46 pelautnya tewas. Korut telah membantah keterlibatannya dan mengatakan, latihan angkatan laut Korsel saat ini merupakan awal dari suatu serangan.

Perahu-perahu nelayan Korsel sebelumnya telah menyeberangi perbatasan Korut, kadang-kadang karena masalah navigasi, tetapi sebagian besar telah dikirim pulang. "Ada tiga kasus semacam itu dalam beberapa bulan terakhir, tetapi kapal-kapal itu segera dikirim kembali," kata juru bicara penjaga pantai, Gun Ji-Tae. "Untuk saat ini, kami hanya menunggu kabar dari Utara." Pada Juli tahun lalu, sebuah kapal nelayan penangkap cumi-cumi Korsel, Yeonan, tanpa sengaja menyeberangi perairan Korut dan ditarik ke pelabuhan terdekat. Kapal itu dibebaskan sekitar sebulan kemudian.

Para awak Daeseung 55 terakhir menghubungi otoritas komunikasi Korsel, Minggu sore, melalui telepon satelit. Mereka mengatakan bahwa kapal mereka sedang diderek ke Songjin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com