COTABATO, KOMPAS.com - Sebuah bom rakitan berkekuatan tinggi meledak di propinsi Maguindanao, wilayah selatan Filipina, menewaskan seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun.
"Bom tersebut juga melukai lima orang, termasuk dua orang guru, dalam ledakan pada Senin malam di luar balai kota dekat dengan kantor polisi," kata Kepala Kepolisian Daerah Alex Lineses, Selasa (13/7/2010).
"Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan latar belakang masih dalam penyelidikan," kata Lineses.
Seorang pejabat kantor walikota setempat, Musiv Tan, mengatakan, sejumlah saksi melihat pelaku naik sepeda motor meninggalkan bom, yang dibungkus dalam kantong hitam dekat pos polisi.
Juru bicara militer propinsi, Kolonel Benjamin Hao, mengatakan, kejadian tersebut mungkin ada hubungannya dengan pertikaian berdarah antara walikota setempat dengan keponakannya, yang diyakini sebagai ketua kelompok pejuang Muslim, yang beroperasi di daerah tersebut.
Pembunuhan dan serangan berlatar dendam dan persaingan antar keluarga merupakan hal umum di Maguindanao, satu propinsi di selatan pulau Mindanao, tempat kelompok Muslim berkuasa.
Kelompok ini dituduh atas pembunuhan 57 orang tahun lalu dalam pembunuhan masal terburuk di Filipina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.