Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bunuh Bayi, Telinganya Dijual

Kompas.com - 02/07/2010, 13:09 WIB

HARARE, KOMPAS.com — Seorang wanita Zimbabwe membunuh bayi laki-lakinya lalu menjual salah satu telinganya seharga 20 dollar AS ke seorang tukang dukun yang dicari karena melakukan pembunuhan ritual di negara tetangga, Mozambik.

"Kami bisa memastikan bahwa perempuan itu, Christine Hofisi, dari Chipinge (dekat perbatasan Mozambik) mencekik anaknya yang berusia 18 bulan sampai tewas dan memotong telinga kirinya," kata wakil juru bicara polisi nasional, Oliver Mandipaka, Kamis (1/7/2010), kepada AFP.

"Hofisi menjual telinga itu ke seorang tukang dukun yang terkenal karena melakukan pembunuhan ritual di Mozambik. Dia menjual telinga itu senilai 20 dollar, tapi dia baru diberikan 10 dollar dengan janji bahwa sisanya akan dibayarkan kemudian," kata Mandipaka. Dia saat ini ditahan di Chipinge. Kami masih menyelidiki kasus pembunuhan itu dan investigasi akan diperluas ke Mozambik, di mana dukun itu tinggal," kata Mandipaka.

Ia mengatakan, dukun tradisional itu, yang dikenal sebagai Maheza, sedang menghadapi tuduhan pidana di negara asalnya setelah ditemukan bahwa ia memiliki 11 tengkorak manusia. Namun, dia bebas dengan jaminan dan sekarang diyakini tinggal di wilayah perbatasan.

Ritual pembunuhan, meskipun tidak umum di Zimbabwe, sering melibatkan dukun dan para pengusaha yang percaya bahwa penggunaan ramuan sihir yang dicampur dengan organ manusia dapat memberi mereka nasib baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com